4 Cara Menentukan Support dan Resistance Untuk Raih Profit Maksimal
Support dan resistance merupakan kunci penting yang harus Anda pahami agar bisa menentukan kapan saatnya entry dan exit posisi dalam trading. Dengan memahami posisi support dan resistance dalam grafik pergerakan harga, Anda bisa tahu kapan saatnya melakukan entry beli dan entry jual. Jadi, Anda bisa memanfaatkan peluang dalam trading secara maksimal. Lalu apa itu support dan resistance serta bagaimana cara menentukannya? Berikut penjelasannya:
Table of Contents
Apa Itu Support dan Resistance?
Support dan resistance adalah level area yang memungkinkan harga pada instrumen investasi berhenti dan berbalik arah. Level-level tersebut bisa kita manfaatkan untuk menjual atau membeli saham agar trading yang kita lakukan maksimal. Support dan resistance ini merupakan salah satu metode dalam analisa teknikal.
Cara menentukan level support dan resistance ini berbeda-beda, ada yang menggunakan trendline, horizontal line, dan ada pula yang menggunakan fibonacci retracement. Level support dan resistance paling banyak digunakan orang dalam analisa teknikal. Proses identifikasi level support dan resistance dilakukan dengan menganalisis pola grafik harga untuk menentukan batas bawah dan batas atas pergerakan harga.
Support dan resistance ibarat lantai dan atap. Ketika kita pantulkan sebuah bola ke atap, bola tersebut akan kembali memantul ke bawah. Sebaliknya, saat kita memantulkan bola ke lantai maka bola tersebut akan kembali ke atas, seperti itulah cara support dan resistance bekerja. Support dan resistance bekerja seperti atap dan lantai dimana tidak ada harga yang bisa menembusnya sampai atap dan lantai tersebut pecah karena tekanan yang terlalu kuat.
Mengenal Support
Support adalah tingkat harga dimana tren turun diperkirakan akan berhenti karena konsentrasi permintaan atau minat beli yang tinggi. Dengan kata lain, support adalah level atau area di mana harga mencapai batas paling bawah sehingga tidak akan kembali turun. Saat harga aset atau sekuritas turun, permintaan saham meningkat sehingga membentuk garis support. Level support bisa Anda gunakan sebagai acuan untuk entry beli. Sebab, saat harga menyentuh level support kemungkinan besar tidak akan kembali turun. Harga yang telah menyentuh level support justru memiliki kemungkinan besar akan kembali naik. Contoh support dalam chart harga bisa Anda lihat di bawah ini:
Mengenal Resistance
Resistanceadalah tingkat harga dimana tren naik diprediksi akan berhenti karena minat jual yang tinggi atau tingkat permintaan yang turun. Dengan kata lain, resistance adalah batas atas atau area dimana harga aset mencapai batas paling tinggi sehingga tidak akan bisa kembali naik. Garis resistance terbentuk karena minat jual saat harga telah meningkat. Anda bisa menggunakan level resistance sebagai acuan entry jual. Sebab saat harga aset menyentuh level resistance, maka harga aset tersebut kemungkinan besar tidak akan terus naik. Harga aset yang menyentuh level resistance berpotensi besar kembali turun sehingga Anda harus segera menjualnya ketika harga menyentuh level resistance. Contoh resistance dalam chart harga bisa Anda lihat di bawah ini:
Mengenal Rentang Konsolidasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kondisi pasar yang sedang sideways atau konsolidasi sangat penuh keraguan. Penentuan level support dan resistance pun biasanya tidak bisa memberi hasil yang signifikan dalam trading ketika pergerakan harga sedang sideways.
Meski demikian, masih ada celah bagi trader untuk mengambil keuntungan ketika pasar sedang konsolidasi. Saat pasar sedang sideways,harga cenderung bergerak di kisaran zona support dan resistance. Hal ini terjadi karena volume permintaan dan penawaran relatif sama atau seimbang.
Dengan kata lain, kondisi sideways merupakan hasil dari pergerakan harga antara level support dan resistance yang kuat. Dalam kondisi ini, biasanya kita akan melihat adanya trend horizontal yang mendominasi aksi harga aset tertentu dalam waktu lama. Terdapat tiga bentuk dasar rentang sideways atau konsolidasi. Berikut bentuk tersebut:
- N-character
N- character adalah kondisi sideways yang didahului oleh kenaikan harga menuju level resistance lalu turun menuju level support dan kembali memantul menuju level resistance. Bentuk konsolidasi ini disebut dengan N character karena bentuknya menyerupai huruf N. Anda bisa mengidentifikasi titik support dan resistance dengan menarik garis horizontal dari harga tertinggi dan terendahnya. Saat chart harga membentuk pattern ini, Anda bisa menunggu adanya harga yang menembus level resistance lalu melakukan entry sell.
- W-character
W-character merupakan zona konsolidasi yang terdiri dari dua lembah dan dua puncak. Pada patterns ini, harga bergerak menuju level support lalu baik ke atas menuju zona resistance dan kembali lagi menuju level support seperti sebelumnya. Namun, harga gagal menuju level support dan kembali naik menuju resistance. Level support dan resistance bisa Anda identifikasi dengan menentukan titik lembah dan puncaknya. Setelah itu, tarik garis horizontal dari kedua puncak dan lembah tersebut. Untuk mendapatkan profit dari pola ini, Anda bisa menunggu ada harga yang menembus level resistance lalu melakukan entry sell.
- M-character
M character merupakan pola konsolidasi yang juga memiliki dua puncak dan dua lembah. Namun pada pola ini, pergerakan harga berawal dari menuju level resistance lalu kembali ke level support dan memantul kembali ke atas. Setelah menyentuh level resistance, harga kembali turun menuju level support. Pada pola ini, chart harga akan berbentuk menyeru[ai huruf M sehingga disebut dengan M Character. Level support dan resistance bisa Anda identifikasi dengan menentukan titik lembah dan puncaknya. Setelah itu, tarik garis horizontal dari kedua puncak dan lembah tersebut. Untuk meraih profit maksimal, Anda bisa menunggu harga bergerak menembus level support dan melakukan entry buy.
4 Cara Menentukan Support dan Resistance
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menganalisis garis support dan resistance, antara lain menggunakan trendline, horizontal line, moving average, dan fibonacci retracement. Berikut penjelasan detailnya:
- Menggunakan Trendline
Untuk menentukan level support dan resistance Anda bisa menggunakan trendline. Trendline bisa Anda buat dengan menggabungkan minimal dua titik lemba saat kondisi pergerakan harga sedang downtrend. Cara ini akan membantu Anda untuk menganalisis level support. Sementar itu, identifikasi level resistance bisa dilakukan dengan menggabungkan minimal dua titik puncak saat kondisi sedang uptrend. Harga yang mendekati garis trendline merupakan peluang terbentuknya level support dan resistance.
- Horizontal Line
Menggunakan horizontal line merupakan metode paling sederhana dalam menentukan level support dan resistance. Horizontal line adalah garis horizontal yang menyentuh bagian puncak atau lembah dalam chart harga. Cara menggunakannya sangat mudah. Untuk mengidentifikasi level support, Anda bisa menarik garis horizontal dari satu titik harga terendah atau satu titik lembah. Garis horizontal yang bersinggungan dengan lembah tersebut bisa Anda gunakan sebagai level support, yang kemudian bisa Anda jadikan acuan untuk entry beli. Untuk menentukan level resistance, Anda hanya perlu mengidentifikasi satu titik harga tertinggi atau satu titik puncak dari chart harga. Garis horizontal yang bersinggungan dengan lembah tersebut bisa Anda gunakan sebagai level resistance untuk acuan entry jual.
- Fibonacci Retracement
Sama halnya dengan trendline, level pada fibonacci retracement bisa kita gunakan untuk menentukan level support dan resistance.Setiap level pada fibonacci disimbolkan dengan persentase. Persentasenya menggambarkan seberapa banyak pergerakan harga sebelumnya. Level Fibonacci retracement meliputi 23,6%, 38,2%, 61,8%, dan 78,6%. Levelini berguna karena untuk menentukan titik harga tertinggi dan terendah yang bisa kita jadikan acuan untuk menentukan level support dan resistance. Titik terendah bisa kita gunakan sebagai level support dan titik tertinggi bisa kita gunakan sebagai level resistance. Untuk menentukan kedua titik tersebut, kita hanya perlu fokus pada golden ratio yang meliputi 38.2%, 50% dan 61.8%.
BACA JUGA: Fibonacci Adalah: Penggunaan Fibonacci forex dalam Trading
- Moving Average
Anda juga bisa mengidentifikasi level support dan resistance dengan menggunakan indikator pergerakan harga moving average. Indikator ini akan membantu Anda untuk menentukan level support dan resistance melalui acuan level psikologis. Dalam trading, psikologis trader juga berperan besar. Untuk menentukan support dan resistance dengan moving average, Anda bisa berfokus pada harga yang bergerak mendekati level moving average. Seba, harga bergerak mendekati level moving average biasanya harga akan memantul kembali. Penentuan support dan resistance dengan moving average biasanya cukup akurat, terutama jika Anda menggunakan periode yang besar seperti SMA 50 dan SMA 200.
Cara Trading dengan Support dan Resistance
Menentukan level support dan resistance bisa Anda gunakan sebagai acuan entry posisi. Untuk entry sell, Anda bisa menggunakan level support sebagai titik acuan. Sebaliknya level resistance bisa Anda gunakan sebagai acuan untuk entry buy. Berikut penjelasan lengkap entry posisi dengan support dan resistance:
Entry Buy
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda bisa melakukan entry buy dengan menggunakan level support sebagai acuan. Namun, sebelumnya pastikan instrumen trading yang Anda pilih bergerak turun atau dalam posisi downtrend. Setelah itu, Anda bisa menentukan level support dengan menggunakan garis trendline alias menentukan dua titik lembah. Selain menggunakan garis trendline, Anda bisa menggunakan horizontal line dengan menarik garis horizontal dari titik lembah atau harga paling rendah. Jika ada harga yang melakukan rejection terhadap trendline atau horizontal line yang kita buat, hal itu menandakan bahwa rea support sudah terbentuk. Ketika terdapat harga yang breakout atau menembus garis trendline atau horizontal yang kita buat, kita bisa segera melakukan entry buy. Sementara itu, stop loss bisa kita lakukan di bawah area resistance.
Entry Sell
Cara untuk entry sell sebenarnya mirip dengan entry buy. Hanya saja, entry sell bisa kita lakukan dengan mengacu pada terbentuknya area resistance. Menentukan area resistance, kita bisa membuat garis trendline dengan menggabungkan dua titik puncak atau membuat horizontal line dengan menentukan titik tertinggi. Kita bisa melakukan entry sell saat ada harga yang close di atas line yang kita buat. Sementara itu, stop loss bisa kita letakan di atas level resistance.
Keunggulan Support dan Resistance
Support dan resistance banyak digunakan trader dalam analisis teknikal karena memiliki keunggulan sebagai berikut:
- Menentukan momentum terjadinya pembalikan harga
Seperti yang disebutkan sebelumnya, support dan resistance ibarat lantai dan atap. Ketika harga menyentuh support, harga tidak akan bisa turun ke bawah dan akan kembali memantul ke bawah. Namun saat menyentuh resistance, harga tidak akan bisa lanjut naik dan akan kembali turun.
- Acuan entry buy dan entry sell
Karena bisa membantu kita untuk menentukan momentum pembalikan harga, support dan resistance bisa kita jadikan acuan untuk entry jual tau beli. Ketika harga menyentuh level support, harga tersebut telah mencapai batas bawah dan tidak akan bisa kembali turun. Di momen tersebut, Anda bisa melakukan entry buy secepat mungkin karena harga akan kembali naik. Sebaliknya, Anda bisa melakukan entry sell ketika harga menyentuh level resistance karena di momen tersebut harga tidak akan bisa kembali naik dan akan segera turun.
- Mudah diidentifikasi
Identifikasi level support dan resistance sangat mudah. Bahkan, hanya dengan melihat harga tertinggi dan terendah saja kita sudah bisa menentukan level support dan resistance. Meski mudah, kita tetap harus teliti dalam menentukan level support dan resistance agar hasil identifikasi kita lebih akurat.
Kekurangan Support dan Resistance
Meski bisa menjadi acuan entry sell dan entry buy, support dan resistance memiliki sejumlah kelemahan berikut:
- Bersifat intuitif
Penentuan support dan resistance biasanya bersifat intuitif. Artinya, setiap identifikasi support dan resistance yang dilakukan oleh trader biasanya berbeda dengan trader lainnya. Karena itu, mengidentifikasi support dan resistance bukan hanya sekedar menentukan harga tertinggi dan terendah saja. Anda juga harus mengamati pergerakan harga dengan teliti. Bahkan, anda perlu menggunakan bantuan indikator lain agar hasil identifikasi lebih akurat.
- Bisa melawan arah harga
Ketika harga sedang bergerak ke satu arah, biasanya trader akan mencari sinyal reversal atau pembalikan harga di area support dan resistance. Untuk menentukan sinyal reversal ini, trader biasanya mencari jalan pintas dengan mengacu pada titik tertinggi dan terendah. Padahal, dalam trading sangat sulit untuk menentukan titik tertinggi dan terendah karena chart harga selalu mengalami pergerakan yang fluktuatif. Hal inilah yang seringkali membuat trader kebingungan dalam menentukan level support dan resistance.
Tips Menggunakan Support dan Resistance
Agar bisa meraih profit maksimal ketika trading dengan menggunakan support dan resistance, Anda bisa menggunakan tips berikut:
- Perhatikan pergerakan harga saham sebelumnya
Level support dan resistance bisa menjadi acuan entry buy dan sell yang akurat saat harga bergerak naik atau turun secara tajam. Misalnya, kemajuan atau tren naik yang cepat dan curam akan mengakibatkan banyak permintaan pada aset atau memicu peningkatan entry buy sehingga harga akan membentuk tingkat resistensi yang lebih signifikan.
Namun saat kenaikan harga cenderung naik secara lambat, level resistance yang terbentuk cenderung kurang stabil. Hal ini terjadi karena kenaikan harga yang lambat tidak bisa memacu minat trader untuk melakukan entry buy.
Sebaliknya, saat harga bergerak turun secara cepat, banyak trader yang antusias untuk melakukan entry sell sehingga memicu terbentuknya garis support yang signifikan dan stabil. Namun jika penurunan harga terjadi secara lambat, maka minat trader untuk entry sell tidak terlalu tinggi sehingga garis support yang terbentuk cenderung kurang stabil.
- Perhatikan volume pada tingkat harga tertentu
Semakin banyak pembelian dan penjualan yang terjadi pada tingkat harga tertentu, semakin kuat kemungkinan level support atau resistance tersebut. Hal ini terjadi karena pedagang dan investor mengingat tingkat harga ini dan cenderung menggunakannya lagi.
Ketika aktivitas kuat terjadi pada volume tinggi dan harga turun, kemungkinan akan ada banyak trader yang melakukan penjualan sehingga harga akan kembali ke level yang sama. Hal ini terjadi karena trader takut mengalami kerugian besar sehingga memilih melakukan perdagangan di titik impas.
- Perhatikan harga yang menyentuh level support dan resistance
Semakin sering harga menguji atau menyentuh area support atau resistance, semakin signifikan levelnya. Ketika harga terus memantul dari level support atau resistance, biasanya akan ada lebih banyak pembeli dan penjual yang memperhatikan sehingga memicu keputusan untuk melakukan transaksi perdagangan di level tersebut.
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai cara menentukan support dan resistance. Mengidentifikasi support dan resistance ini memang cara yang paling mudah untuk menentukan kapan saatnya kita melakukan entry buy atau entry sell. Namun, Anda perlu ekstra hati-hati dan teliti dalam mengidentifikasi support dan resistance. Karena itu, Anda harus sesering mungkin berlatih dengan akun demo sebelum terjun langsung ke pasar agar terbiasa menggunakan analisa teknikal tersebut.
FAQ- Frequently Ask Question
- Adakah broker terbaik untuk trading forex?
Untuk trading forex, Anda harus memilih broker terpercaya seperti Mitrade. Mitrade juga menyediakan berbagai fitur yang mempermudah Anda dalam mengidentifikasi level support dan resistance. Selain itu, Mitrade juga menyediakan akun demo senilai US$ 50.000 yang memudahkan Anda untuk berlatih trading dengan support dan resistance.
- Indikator apa yang baik untuk menentukan support dan resistance?
Untuk menentukan support dan resistance, Anda bisa menggunakan bantuan indikator fibonacci atau moving average.
Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis terhadap investasi saham. Jika terdapat saran untuk berinvestasi atau trading, hal itu hanyalah rekomendasi belaka. Semua risiko dalam investasi dan trading adalah tanggung jawab pribadi. Karena itu, Anda harus berhati-hati sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi atau trading.