Apa Itu Bullish Divergence dan Bearish Divergence? Inilah Penjelasan Lengkap!
Apa itu Bullish Divergence dan Bearish Divergence? Pasti banyak trader pemula yang ingin tahu lebih banyak tentang hal ini. Sebelum mencari tahu mengenai dua hal tersebut, Anda perlu tahu dulu apa sebenarnya divergence itu.
Dalam dunia forex, divergence adalah suatu alat punya peranan penting. Divergence bisa dibedakan menjadi 2 jenis, salah satunya adalah bullish divergence dan yang lainnya adalah bearish divergence. Kedua jenis divergence tersebut menunjukkan tren yang berbeda. Kemudian bullish divergence sendiri dibagi lagi menjadi 3 jenis, misalnya regular bullish divergence, hidden bullish divergence, dan extend bullish divergence. Bearish divergence pun juga terbagi menjadi 3 jenis. Temukan penjelasan lengkap tentang divergence untuk pemula di bawah ini.
Table of Contents
Apa Itu Divergence?
Divergence adalah suatu sinyal trading yang menggunakan perbedaan antara gerak harga yang ada di grafik dan yang ada di indikator sebagai acuan. Dengan kata lain, divergensi mengacu pada saat saham atau indeks terus menetapkan posisi terendah/tertinggi baru selama proses turun atau naik, dan beberapa indikator teknis tidak mengikuti posisi terendah/tertinggi baru, ini disebut divergensi.
Pada saat tersebut, kedua pergerakan itu mempunyai tingkatan dan arah yang berbeda.
Perhatikan gambar dibawah:
Pada gambar sebelah kiri, garis bantu pada harga menunjukkan kalau tren cenderung naik, sedangkan garis bantu pada indikator menunjukkan sebaliknya, ini tandanya akan terjadi divergence.
Begitu pula sebaliknya, seperti pada gambar sebelah kanan. Garis bantu pada harga menunjukkan tren cenderung turun sedangkan pada indikator menunjukkan cenderung naik. Maka akan terjadi perubahan tren.
Dari gambar di bawah bisa disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat jelas terhadap masing-masing pola divergence. Dengan mengamati setiap polanya, Anda bisa mengetahui apakah suatu tren pasar akan bertahan atau mengalami pembalikan arah.
Yang perlu Anda perhatikan adalah:
- Pola harga bearish divergence dari tren harga naik ke turun, kemudian pola harga bullish divergence dari tren harga turun ke tren naik.
- Garis bantu bearish divergence itu selalu diatas tren harga dan indicator, sedangkan garis bantu bullish divergence itu selalu di bawah tren harga dan tren indicator.
Apa Itu Bullish Divergence?
Bullish divergence adalah suatu pola yang muncul ketika harga turun ke posisi yang paling rendah dari grafik yang lebih rendah, tapi indikator teknis justru mencapai posisi yang paling rendah pada grafik yang lebih tinggi.
Hal ini menandakan bahwa momentum pasar mengalami penguatan. Bullish divergence juga menandakan bahwa harga akan mulai mengalami pergerakan ke atas sehingga bisa mengejar indikator.
Bullish divergence bisa menjadi salah tanda bahwa sinyal bear semakin melemah. Hal ini berarti ada peringatan bahwa tren yang sedang terjadi bisa semakin positif, atau dengan kata lain akan mengalami suatu kenaikan.
Regular Bullish Divergence
Regular divergence biasanya muncul di penghujung suatu trend. Fungsi utama dari pola divergence ini adalah menandakan bahwa harga akan melemah kemudian pasar akan mencoba breakout untuk sementara waktu. Tapi kemudian harga reversal akan membentuk suatu tren yang baru.
Regular bullish divergence merupakan tanda yang memperlihatkan adanya indikasi tren akan mengalami pembalikan arah, dari tren yang tadinya turun menjadi naik. Biasanya, regular bullish divergence akan terjadi atau muncul saat harga berada di tren down atau membentuk lower di chart utama.
Tapi indikator justru gagal dalam menciptakan lower low dan malah berada dalam posisi sebaliknya, yaitu higher low. Market pun pada akhirnya memutuskan berbalik arah dan munculnya tren bullish.
Gambar ini menjelaskan bahwa harga mengalami tren down serta membentuk lower low di bagian chart utama. Tapi indikator justru gagal menciptakan lower low dan malah menciptakan higher low. Pola ini membuat pasar melakukan pembalikan arah sehingga trend regular bullish pun terjadi.
Hidden Bullish Divergence
Hidden bullish divergence merupakan pola yang seringkali ada di tengah-tengah tren. Pola ini menandakan indikasi bahwa harga sebenarnya masih menyukai suatu tren yang sedang berlangsung.
Ketika harga mengalami trend up, akan terbentuk higher yang semakin naik, tapi grafik indikator bawah tidak mengalami kenaikan yang sama. Bukannya membentuk lower high, grafik bagian bawah justru membentuk lower high.
Kondisi ini akhirnya membuat pasar memutuskan untuk melanjutkan harga hingga muncul bullish atau tren naik.
Jika diperhatikan pada gambar, garis bantu pada harga (warna hitam) cenderung naik sedangkan garis bantu pada indikator (warna biru) cenderung turun, maka akan terjadi pergantian arah tren menjadi bullish.
Exaggerated Bullish Divergence
Exaggerated bullish divergence akan memperlihatkan dua posisi terendah di tingkat yang kurang lebih sama. Tapi indikator akan menunjukkan gambaran yang agak berbeda. Bagian rendah yang kedua akan sedikit lebih tinggi dari bagian rendah yang pertama.
Exaggerated bullish divergence tidak jauh berbeda dari regular bullish divergence, sama-sama menunjukkan sinyal bahwa akan terjadi pembalikan arah terhadap suatu tren, pada saat pola tersebut muncul di bagian ujung tren pasar.
Pada gambar terlihat bahwa garis bantu yang terbentuk pada harga (warna hitam) adalah sejajar sedangkan pada indikator (warna biru) cenderung naik, maka akan terjadi perubahan tren menjadi bullish.
Apa Itu Bearish Divergence?
Bearish divergence pada dasarnya adalah kebalikan dari bullish divergence. Bearish divergence menandakan potensi tren menurun saat harga naik ke puncak tertinggi yang baru sedangkan oscillator menolak untuk mencapai puncak yang baru.
Kondisi bearish divergence terjadi saat grafik harga mencapai posisi higher high sedangkan indikator ada di posisi lower high. Biasanya, grafik ini menunjukkan tren akan mulai berbalik, dari yang awalnya naik hingga menjadi turun.
BACA JUGA: Divergence Adalah| Mengenal Jenis-Jenis Divergence
Regular Bearish Divergence
Regular bearish divergence ditandai dengan harga pada grafik utama mulai membentuk higher tapi grafik indikator tidak mengalami hal yang sama, justru malah membentuk lower high. Market pun kemudian membalikkan arah harga dan muncullah tren bearish.
Gambar ini menampilkan harga pada chart utama yang menciptakan pola higher high. Tapi indikator pada grafik tidak melakukan hal yang sama, justru menciptakan pola lower high. Dengan munculnya pola ini, pasar melakukan pembalikan arah terhadap harga sehingga tren regular bearish pun muncul.
Hidden Bearish Divergence
Hidden bearish divergence ditandai dengan harga pada grafik yang memperlihatkan kemungkinan berlanjutnya down atau penurunan. Hal ini terjadi karena pola yang sebelumnya membentuk higher mempunyai harga yang posisinya lebih rendah.
Ketika grafik mulai membentuk pola higher high, sinyal bearish atau tren down pun akan diperkuat sehingga ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan.
Jika diperhatikan pada gambar, harga pada chart utama membentuk pola lower high ditandai dengan garis bantu pada harga (warna hitam) cenderung turun sedangkan pola pada indikatir terbentuk higher high, tandanya garis bantu pada indikator (warna biru) cenderung naik, maka akan terjadi pergantian arah tren menjadi bearish.
Exaggerated Bearish Divergence
Exagerrated bearish divergence atau bearish divergence yang diperpanjang bisa dilihat di sepanjang puncak selama pergerakan pasar. Pasar akan menarik double top atau puncak ganda, tapi puncak yang kedua sedikit lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sebelumnya.
Pada gambar terlihat bahwa pada chart harga tidak terbentuk higher high ataupun lower high ditandai dengan garis bantu yang terbentuk pada harga (warna hitam) adalah sejajar sedangkan pada indikator terbentuk pola lower high, ditandai dengan garis bantu pada indikator (warna biru) cenderung turun, maka akan terjadi perubahan tren menjadi bearish.
Cara Trading Menggunakan Pola Divergence
Memahami pengertian dan berbagai jenis divergence saja belum cukup. Trader pemula dan profesional perlu mengetahui cara untuk memanfaatkan divergence dalam memasuki pasar dan meraih profit serta menghindari kerugian.
Cara Trading dengan Bullish Divergence
- Perhatikan swing high dan low market yang muncul di bagian tren harga pada grafik utama.
- Perhatikan grafik yang muncul di bagian indikatornya juga sehingga Anda bisa mengetahui oversold dan overbought harga.
- Entry: Jika daily bullish adalah tren utama yang muncul di Time Frame, trader perlu mencari tanda-tanda bullish divergence (baik hidden bullish divergence maupun regular bullish divergence) di time frame H1. Kemudian trader bisa melakukan entry buy.
- Jangan lupa untuk menerapkan stop loss. Saat akan melakukan action buy, tempatkan stop loss di bagian kandil harga yang paling rendah pada pola yang sebelumnya.
Perhatikan garis bantu berwarna biru yang ada di chart harga (atas) dan chart indikator (bawah). Garis pada chart harga menampilkan pola lower low sedangkan garis bantu pada chart indikator memperlihatkan higher low. Trendline akan cenderung naik dan akan mengalami perubahan sehingga bisa disimpulkan bahwa inilah waktu yang tepat untuk melakukan entry.
Cara Trading dengan Bearish Divergence
- Perhatikan pasar beserta swing high dan low yang terjadi di trend harga grafik utama.
- Perhatikan grafik di bagian indikator yang Anda pakai sehingga Anda akan memahami overbought serta oversold harga.
- Entry: Jika tren utama yang muncul di time frame adalah daily bearish, maka trader perlu mencari tanda bearish divergence di time frame H1. Kemudian trader bisa memutuskan untuk melakukan entry atau action sell.
- Tempatkan stop loss di bagian kandill harga paling tinggi yang muncul di pola atau swing yang sebelumnya.
Perhatikan chart harga dan chart indikator di atas. Pada chart harga, anak panah hijau menunjukkan bahwa harga menciptakan higher low. Sedangkan pada chart indikator, yang terbentuk adalah lower low. Pola ini menjadi tanda bahwa tren bearish akan terjadi dan harga akan berbalik arah sehingga Anda bisa melakukan entry.
Divergence Indikator
Ada banyak indikator yang bisa digunakan untuk melakukan trading forex. Tapi jika Anda akan melakukan trading dengan memanfaatkan pola divergence, maka pilihan indikator yang akan digunakan harus memenuhi dua syarat penting.
Syarat pertama adalah indikator yang akan digunakan tersebut harus berjenis oscillator. Dan syarat kedua adalah indikator tersebut tidak bersifat lagging. Dari antara sekian banyak indikator untuk trading, beberapa pilihan yang paling memenuhi syarat ada dalam daftar berikut ini.
1. Divergence MACD
MACD (Moving Average Convergence/Divergence) adalah indikator untuk trading yang bisa mengukur maupun menentukan momentum pasar. Indikator ini bisa menentukan apakah harga akan bergerak oversold atau overbought serta bisa dipakai untuk melihat apakah tren bearish atau bullish yang sedang terjadi.
MACD Bullish Divergence
Saat indikator MACD menampilkan bullish divergence, trader disarankan untuk melakukan entry dan mengambil action buy atau membeli. Tapi sebelum melakukannya, pastikan sinyal konfirmator sudah didapatkan.
Sinyal konfirmator bisa berupa price acton yang membentuk suatu pola pendukung, munculnya rejection di level support, maupun pola chart mendukung adanya sentimen bullish.
MACD Bearish Divergence
Sedangkan ketika bearish divergence muncul, trader disarankan untuk melakukan entry atau action sell. Kondisi yang satu ini akan ditandai dengan terjadinya kenaikan harga secara terus menerus, namun terjadi penurunan pada titik puncak dari indikator MACD.
Konfirmasi untuk melakukan action sell bisa didapatkan melalui rejection yang terjadi di level resistance maupun dari pola chart yang mendukung sentimen bearish.
Gambar ini adalah contoh terjadinya extended bullish divergence dan extended bearish divergent. Tanda yang Anda lihat dalam gambar (garis bantu hijau untuk extended bullish divergence dan garis bantu merah untuk extended bearish divergence) tidak menunjukkan tanda akan terjadi pembalikan tren.
Garis bantu hijau dalam chart harga dan MACD sama-sama menunjukkan pola higher low. Begitu juga dengan garis bantu merah dalam chart harga dan MACD yang menunjukkan pola lower high.
Kedua pola MACD dan chart harga tersebut memperlihatkan bahwa besar kemungkinan tren yang terjadi akan terus berlanjut dan harga tidak mengalami pembalikan arah.
2. Divergence RSI
RSI (Relative Strength Index) juga merupakan suatu indikator yang bisa dipakai untuk mendeteksi pola divergence yang muncul di pasar. Sinyal divergence bisa menjadi suatu titik pembalikan atau reversal di suatu tren, karena harga tidak mempunyai kekuatan dalam melanjutkan perjalanan.
Bullish Divergence RSI
Sinyal bullish divergence akan muncul ketika harga yang ada di chart tampak membentuk pola lower low. Namun sinyal yang diperlihatkan oleh indikator RSI justru akan membentuk pola higher low.
Bearish Divergence RSI
Sinyal bearish divergence akan muncul saat harga yang terdapat dalam chart tampak membentuk pola higher high, namun RSI justru akan memberikan sinyal yang membentuk lower high.
Garis bantu berwarna hitam yang ada pada chart harga (atas) membentuk lower low. Sedangkan garis bantu hitam di indikator RSI (bawah) membentuk higher low. Pola indikator RSI ini menunjukkan tanda bullish divergence.
Kesimpulan
Divergence hadir dalam berbagai jenis berbeda. Divergence sendiri adalah suatu perbedaan yang bisa dilihat oleh para trader dengan cara membandingkan tindakan dari pergerakan dan harga yang ada pada indikator, apapun jenis indikator yang Anda gunakan dalam melakukan trading.
Divergence merupakan pola yang akan sangat bermanfaat untuk membantu Anda menemukan titik lemah suatu tren atau reversal suatu momentum. Setiap jenis divergence bisa menjadi patokan untuk mengambil tindakan tertentu demi meraih profit.