Mengenal Apa Itu Inverted Cup And Handle dan Cara Menggunakannya dalam Trading
Inverted cup and handle adalah pola candlestick yang banyak digunakan oleh trader dalam mendeteksi arah pergerakan harga di masa depan. Pola yang terbentuk dalam chart harga akan membantu kita untuk menentukan kapan saatnya untuk entry sell dan kapan saatnya entry buy. Karena itu, munculnya inverted cup and handle dalam chart harga juga bisa menjadi acuan trader dalam menentukan arah harga di masa mendatang sehingga bisa menentukan kapan saatnya entry point. Lalu apa itu inverted cup and handle dan bagaimana menggunakannya dalam trading? Berikut uraian lengkapnya:
Table of Contents
Apa itu Inverted Cup And Handle?
Inverted cup and handle atau pola cup dan handle adalah pola yang menunjukan adanya sinyal bearish alias penurunan harga. Pola cup dan handle terbalik dimulai dengan adanya penurunan harga yang diikuti reli, lalu harga kembali turun ke tempat awal terbentuknya reli. Dalam pola ini, bentuk handle atau pegangan selalu memiliki ukuran yang kurang dari sepertiga cangkir. Inverted cup and handle merupakan kebalikan dari pola cup and handle yang menunjukan sinyal trend bullish atau kenaikan harga. Sama dengan pola cup and handle, inverted cup and handle terdiri dari dua komponen, yaitu cup yang berarti cangkir dan handle yang berarti pegangan. Bentuk cangkir memiliki pola menyerupai huruf U dan pegangan berupa garis yang sedikit bergeser ke arah bawah. Namun, pada pola inverted cup and handle, maka bentuk pola menyerupai cangkir terbalik di mana bagian handle berupa garis yang cenderung miring ke atas. Pembentukan pola ini bisa terjadi sekitar tujuh hingga 65 minggu.Secara rinci, berikut perbedaan bentuk pola cup and handle dan inverted cup and handle:
Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa pola cup and handle dan inverted cup and handle sama-sama menyerupai cangkir kopi. Bagian cup menunjukan bahwa pasar sedang konsolidasi sedangkan bagian handle adalah tanda bahwa trend di pasar akan segera berbalik arah. Pola tersebut juga bisa terbentuk tanpa adanya handle. Karena itu, sebagai titik konfirmasi Anda disarankan menunggu sampai pola handle benar-benar muncul.
Sejarah Pola Inverted Cup And Handle
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pola inverted cup and handle merupakan bagian dari pola cup and handle. Pola ini dipopulerkan oleh William O’ Neil di tahun 1980am dalam sebuah buku berjudul “How To Make Money in Stocks”, yang dalam bahasa Indonesia bermakna “Bagaimana menghasilkan uang melalui saham”.
Sebelum menemukan pola cup and handle, O’Neil meneliti lebih dari 1000 pola pergerakan harga selama bertahun-tahun hingga menemukan pola cup and handle ini. Setelah menemukan pola tersebut, O’Neil menyebut bahwa pola cup and handle ini sebagai pola yang paling sering muncul.Saat pertama kali menggali pola ini, O’Neil memang menggunakan chart saham. Akan tetapi, pola ini bisa Anda gunakan di berbagai instrumen trading seperti forex, crypto, komoditas, atau emas.
Dalam analisis teknikal, konsep “sejarah akan berulang” menjadi acuan dalam analisis, begitu pula saat menggunakan inverted cup and handle. Jadi, pola pergerakan harga yang pernah terbentuk di chart harga akan kembali terbentuk di masa depan. Dalam chart harga, pola yang pernah terbentuk bisa muncul lagi di masa mendatang. Pola yang terbentuk dari
beberapa pergerakan harga di chart. Pergerakan yang ada di chart tersebut juga menggambarkan kondisi psikologi di pasar. Karena itu, jika kita bisa mendeteksi pola dalam chart maka kita bisa memperkirakan kapan harga naik atau turun sehingga kita bisa tahu kapan saatnya entry sell dan kapan saatnya entry buy.
Psikologi Inverted Cup And Handle
Pada pola cup and handle, cup yang menyerupai huruf U menunjukan akumulasi pelaku pasar yang sangat kuat. Sementara itu, bagian handle merupakan bentuk validasi bahwa pelaku pasar tidak ingin menjual dibawah harga. Sementara itu, pola inverted cup and handle merupakan kebalikannya. Cup yang berupa huruf U terbalik menunjukan akumulasi pasar yang mulai melemah. Sedangkan bagian handle adalah validasi bahwa pelaku pasar mulai menjual di bawah harga.
Dalam pergerakan chart harga, chart yang menukik tajam menunjukan adanya keserakahan di pasar. Sementara itu, chart harga yang berbentuk rounding atau huruf U menunjukan bahwa terdapat sentimen dari positif ke negatif atau adanya akumulasi pasar. Dengan kata lain, chart yang berbentuk huruf U ini menunjukan adanya penurunan harga secara perlahan namun naik kembali secara perlahan. Sebaliknya, huruf U terbalik dalam chart harga menunjukan adanya kenaikan harga secara perlahan yang kemudian kembali turun secara perlahan. Pola ini bisa saja terbentuk tanpa handle. Akan tetapi, kemungkinan analisa lebih akurat saat muncul handle. Sebab, handle menunjukan adanya koreksi kecil bahwa harga akan naik.
Cara Trading Dengan Inverted Cup And Handle
Pola inverted cup and handle idealnya terbentuk di akhir trend bullish atau uptrend. Pola grafik inverted cup and handle ini terbentuk dari dua unsur utama, yaitu kenaikan harga secara perlahan, kemudian diikuti oleh rally bullish yang terhenti di bagian handle. Bagian cup mencerminkan bahwa pelaku pasar sedang melakukan aksi taking profit melalui entry buy sehingga menyebabkan harga naik dan pasar perlahan mulai masuk ke fase penurunan harga, bukan rally ke harga tertinggi baru. Munculnya pola cup terbalik tersebut menunjukan bahwa jumlah buyer di pasar mulai habis karena adanya kenaikan harga. Lalu muncul seller yang menawarkan harga rendah. Nah, di momen itulah, Anda bisa mulai taking profit dengan melakukan entry sell. Sebab, pola tersebut muncul sebagai tanda bahwa sinyal bearish akan muncul.
Cara Entry Sell Dengan Inverted Cup and Handle
Untuk entry sell, kita harus memastikan bahwa harga sedang berada dalam trend naik atau uptrend. Lalu pastikan bagian cup yang menyerupai huruf U terbalik sudah terbentuk. Karena itu, pastikan cup yang terbentuk benar-benar bulat bukan menyerupai huruf V. Cup terbalik ini muncul ketika harga sedang naik perlahan lalu turun secara perlahan dan diikuti dengan munculnya rally bearish. Setelah itu, candlestick akan membentuk pola handle yang menunjukan koreksi kecil dan menghentikan terjadinya rally tersebut. Entry sell bisa Anda lakukan setelah Anda menemukan adanya penurunan volume perdagangan selama beberapa hari atau saat terdapat pembalikan arah yang ditandai dengan munculnya handle. Level take profit bisa Anda letakan pada titik tertinggi cup. Sementara itu, posisi stop loss bisa Anda letakan dua kali di bawah level take profit atau tepat di atas handle. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar chart harga di bawah ini:
Cara Entry Buy Dengan Cup And Handle
Untuk entry buy, kita bisa menggunakan pola cup and handle. Pola tersebut menunjukan bahwa harga akan bergerak menuju bullish atau up trend. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa harga sedang bergerak turun atau downtrend. Lalu tunggu sampai pola cup terbentuk. Pembentukan pola cup ini diawali dengan penurunan harga secara perlahan yang kemudian harga kembali naik. Setelah itu, muncul rally bullish kemudian diikuti dengan terbentuknya pola handle yang menghentikan rally tersebut. Anda bisa mulai entry buy di atas handle dan posisi stop loss di bagian bawah handle. Jika ingin hasil lebih optimal, Anda bisa entry buy di posisi resistance. Sementara itu, target profit bisa Anda tempatkan sesuai dengan tinggi cup. Untuk lebih jelas, Anda bisa melihat contoh entry buy dengan cup and handle melalui gambar chart harga di bawah ini:
Kelebihan Inverted Cup And Handle
Inverted cup and handle cup and handle memiliki berbagai kelebihan seperti berikut:
- Membantu mendeteksi pembalikan arah trend
Pola inverted cup and handle atau cup dan handle terbalik bisa menjadi sinyal kuat adanya pembalikan arah menuju bearish. Karena itu, pola ini selalu muncul saat pasar dalam kondisi bullish.
- Acuan entry sell
Karena membantu kita untuk menemukan sinyal pembalikan arah menuju bearish, pola inverted cup and handle juga bisa kita lakukan untuk melakukan entry sell. Jadi, saat harga benar-benar turun nilai portofolio kita tidak akan ikut turun.
- Membantu Mendeteksi sentimen pasar
Pola inverted cup and handle menunjukkan adanya sentimen negatif di pasar. Dengan kata lain, trader di pasar mulai menunjukan overbought sehingga menjual aset dengan harga yang rendah.
- Membantu menentukan titik stop loss dan take profit dengan mudah
Pola inverted cup and handle membantu kita menentukan titik stop loss, limit, dan entry dengan mudah. Jadi, kita bisa menentukan kapan saatnya exit dan entry di pasar dengan tepat, sekaligus menentukan batasan kerugian yang bisa kita tanggung dengan akurat. Level take profit atau limit bisa kita letakan sesuai dengan ketinggian cup. Sementara itu, level stop loss bisa kita letakan di bawah handle.
Kekurangan Inverted Cup And Handle
Inverted cup and handle memiliki beberapa kekurangan yang membuat trader enggan menggunakannya. Berikut kekurangan inverted cup and handle:
- Tidak cocok untuk trader scalping
Proses pembentukan pola ini membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membentuk bagian cup. Sementara itu, bagian handle terbentuk dalam kisaran waktu satu hingga empat minggu. Karena itu, pola ini tidak cocok untuk time frame pendek atau trader yang kerap menggunakan teknik scalping.
- Membutuhkan waktu lama dalam analisis
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pembentukan pola inverted cup and handle memerlukan waktu yang lama sehingga trader harus benar-benar sama saat menunggu pola ini terbentuk. Pola cup bisa terbentuk dalam waktu enam bulan, sedangkan bagian handle membutuhkan sekitar empat bulan. Jika trader tidak teliti dan sabar, false signal bisa terjadi.
- Tidak bisa digunakan sebagai acuan tunggal
Pola inverted cup and handle ini tidak bisa digunakan sebagai acuan tunggal dalam entry posisi. Agar lebih akurat, Anda membutuhkan bantuan indikator lain seperti relative strength index atau MACD.
- Tidak disarankan untuk trader pemula
Penggunaan pola inverted cup and handle lebih cocok untuk trader berpengalaman. Sebab, pembentukan pola ini membutuhkan waktu lama yang terkadang menguji kondisi psikologis sang trader. Selain itu, Anda juga perlu mendeteksi kapan saatnya pullback, rally, dan breakout agar titik entry bisa dianalisis dengan tepat.
Kelebihan | Kekurangan |
Membantu melihat adanya sinyal pembalikan trend Menjadi acuan entry sell Membantu Mendeteksi sentimen pasar Membantu menentukan titik stop loss dan take profit dengan mudah | Tidak cocok untuk trader scalping Membutuhkan waktu lama dalam analisis Tidak bisa digunakan sebagai acuan tunggal Tidak untuk trader pemula |
Strategi Trading Dengan Inverted Cup And Handle
Agar mendapatkan keuntungan optimal saat trading dengan inverted cup and handle, Anda bisa menerapkan strategi berikut ini:
- Lakukan entry saat handle breakout
Pola inverted cup and handle mewakili pola bearish. Idealnya, Anda harus mencari harga tertinggi untuk melakukan entry sell. Hindari melakukan entry sell saat pola yang terbentuk masih berupa cup. Sebab, peluang profit saat cup terbentuk hanya 50% saja.
Selain itu, terbentuknya pola cup belum tentu menunjukan bahwa handle akan terbentuk Karena itu, sebaiknya Anda entry sell saat handle terbentuk dan menuju breakout.
- Perhatikan volume transaksi
Volume perdagangan juga harus Anda perhatikan saat trading dengan inverted cup and handle. Jika memang chart harga menunjukan adanya penurunan volume transaksi, Anda bisa segera entry sell. Namun, hindari entry sell jika chart harga mengalami kenaikan volume.
- Gunakan support dan resistance
Support dan resistance sangat membantu Anda untuk entry sell dengan tepat. Jika ingin profit melalui entry sell, Anda bisa melakukan sell saat harga menembus titik resistance dan menempatkan target berdasarkan ketinggian cup. Sebab, jika harga bergerak berhasil menembus resistance hal tersebut menunjukan bahwa pola yang terbentuk sangat valid dan potensi keuntungan pun bisa mencapai hampir 50% dari resistance.
- Tunggu sampai terjadi retest
Jika harga telah mengalami breakout, sebaiknya Anda jangan buru-buru untuk entry sell. Tunggu sampai harga mengalami retest. Sebab, harga bisa saja kembali ke atas meski breakout telah terjadi. Untuk mengantisipasinya, sebaiknya Anda menunggu sampai retest terjadi.
- Gunakan indikator relative strength index (RSI)
Menambahkan indikator akan membantu Anda melakukan analisis dengan tepa, salah satunya indikator RSI. Untuk menggunakannya, perhatikan apalah grafik telah membentuk cup dan handle dalam posisi terbalik. Kemudian perhatikan bagian atas handle yang bisa Anda jadikan acuan entry sell. Lalu pastikan garis indikator RSI telah melakukan crossing tepat saat di atas handle. Jika hal itu terjadi, Anda bisa segera entry sell.
- Gunakan indikator MACD
Jika menggunakan indikator MACD, Anda juga perlu memastikan bahwa pola telah membentuk cup terbalik lalu terdapat koreksi sedikit yang membentuk handle. Lalu perhatikan bagian atas handle yang bisa Anda gunakan sebagai titik entry sell dan tunggu sampai harga kembali turun. Untuk konfirmasi, pastikan garis MACD melakukan crossing saat harga naik dan membentuk cup. Lalu saat harga naik dan turun membentuk handle, garis MACD juga bisa melakukan crossing meski tidak terlalu dalam.
Rekomendasi Broker Forex Terpercaya dan Profesional
Ingin meraih keuntungan dalam pasar forex? Anda bisa bergabung dengan broker Mitrade. Sebagai broker internasional yang terpercaya, Mitrade sudah mendapatkan legalitas dari lembaga keuangan Australia dan Kepulauan Cayman. Selain itu, Mitrade juga telah memborong berbagai penghargaan kelas dunia dalam bidang keuangan, salah satunya meraih platform perdagangan terbaik dan broker terbaik. Tak hanya trading forex, Mitrade juga menyediakan akses ke berbagai instrumen keuangan seperti saham. crypto, emas, indeks, dan komoditas. Untuk membantu Anda berlatih trading agar mahir saat memasuki pasar, Mitrade juga menyediakan akun demo senilai US$ 50.000 dan layanan customer service yang selalu siap sedia membantu Anda. Proses registrasi juga mudah dan bisa dilakukan dalam hitungan menit. Berikut cara trading di Mitrade:
- Buka website resmi Mitrade (disarankan menggunakan VPN) atau donwload aplikasi selulernya di Playstore dan App Store.
- Klik menu “create account” dan lakukan registrasi menggunakan akun Gmail, Facebook, Apple ID, atau nomor telepon Anda.
- Lanjutkan proses verifikasi dengan mengunggah foto kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku (minimal dalam enam bulan terakhir).
- Setelah verifikasi dinyatakan berhasil, Anda bisa melakukan deposit dana melalui transfer virtual account atau e-wallet minimal US$50 (Mitrade juga menyediakan leverage 1:1000 agar Anda bisa trading dengan modal minimal)
- Pilih instrumen trading yang diinginkan lalu gunakan indikator yang telah disediakan untuk melakukan analisis (ada lebih dari 100 indikator yang disediakan oleh mitrade dan tujuh jenis grafik atau chart untuk mempermudah analisis.. Setelah yakin dengan hasil analisis, Anda bisa entry posisi.
- Setelah target profit tercapai, Anda bisa exit dari perdagangan dan melakukan penarikan dana ke rekening pribadi tanpa dipungut biaya sepeser pun (tergantung dari metode penarikan dana yang Anda lakukan).
Kesimpulan
Inverted cup and handle bisa Anda jadikan acuan untuk menentukan kapan harga akan berbalik dari bullish ke bearish. Dengan begitu, Anda bisa mendeteksi adanya sinyal entry sell. Akan tetapi, menggunakan pola ini membutuhkan pengalaman sehingga Anda perlu berlatih menggunakan akun demo agar tidak mengalami kerugian besar di pasar modal. Karena itu, pilih broker yang memberikan fasilitas akun demo seperti broker Mitrade. Akun demo yang diberikan oleh broker Mitrade bisa Anda gunakan gratis selama dua bulan penuh dengan total modal US$ 50.000. Anda juga tidak bisa menggunakan pola inverted cup and handle sebagai acuan tunggal dalam melakukan entry sell. Sebaiknya, Anda juga mengkombinasikannya dengan berbagai indikator agar hasilnya lebih akurat.
FAQ – Frequently Ask Question
Beberapa pertanyaan terkait inverted cup and handle yang sering ditanyakan trader antara lain:
- Untuk trading dengan inverted cup and handle, sebaiknya menggunakan time frame berapa?
Pola ini memakan waktu lama untuk terbentuk. Pola inverted cup and handle bisa memakan waktu beberapa bulan untuk terbentuk. Pola ini memberikan hasil ideal jika dilihat pada kerangka waktu grafik harian karena pola grafik dapat memakan waktu satu bulan hingga 6 bulan untuk terbentuk. Bagian handlenya itu sendiri membutuhkan waktu satu minggu hingga 4 minggu untuk terbentuk.
- Apakah inverted cup and handle hanya muncul saat pasar sedang uptrend saja?
Pola inverted cup and handle memang hanya muncul saat pasar sedang uptrend saja. Sebab, pola ini menunjukan bahwa instrumen trading yang Anda miliki akan segera mengalami penurunan harga. Jika muncul saat pasar sedang downtrend, maka pola yang terbentuk biasanya berupa cup and handle biasa.
Disclaimer: Informasi dalam artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman trading dengan akun demo. Tujuan penulisan hany sebagai edukasi dan rekomendasi saja bukan sebagai acuan utama untuk trading. Trading adalah kegiatan beresiko tinggi sehingga Anda perlu berhati-hati sebelum melakukannya.