Saham MTEL 2023 Hari Ini: Harga, Prospek, Analisis Fundamental dan Teknikal
Didukung dengan fundamental yang kuat dan adanya pertumbuhan ekosistem jaringan 5G di Indonesia, hal ini bisa menjadi sinyal positif bagi investor untuk melirik saham-saham di sektor telekomunikasi, salah satu saham telekomunikasi yang layak dicermati di 2023 adalah saham MTEL.
Bagi Anda yang belum familiar dengan emiten saham satu ini, Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya termasuk harga, prediksi, history, dan analisisnya di artikel ini.
Table of Contents
Apa Itu MTEL?
MTEL adalah kode emiten yang dimiliki oleh salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang bernama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk.
Perusahaan telekomunikasi satu ini adalah salah satu anak usaha milik Telkom yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 22 November 2021. Sebelum bernama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), perusahaan ini dikenal sebagai PT Dayamitra Malindo yang didirikan pada tahun 1995. Aksi akuisisi perusahaan satu ini oleh Telkom dilakukan pada 2004 silam.
Sejak 2008 MTEL adalah perusahaan yang menyediakan layanan infrastruktur telekomunikasi dan sudah mengelola lebih dari 28.500 menara telekomunikasi di seluruh Indonesia dan klien-kliennya adalah semua operator seluler. Selain itu, keuangan MTEL juga tergolong sehat karena didukung oleh lini bisnis di antaranya; penyewaan menara, bisnis digital, solusi proyek, layanan terkelola, fiberisasi menara, dan solusi infrastruktur tepi.
Tercatat sepanjang 2022 PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) sudah melakukan akuisisi sebanyak 6.088 menara dan fiber optik 6.012 meter. Tentu pencapaian di 2022 ini semakin mengokohkan posisi MTEL sebagai perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia yang punya jumlah menara terbanyak bahkan di Asia Tenggara sekalipun.
History Harga Saham MTEL
Walaupun masih terhitung baru sebagai perusahaan publik di Indonesia, saham MTEL tetap laris manis diserbu investor saat IPO pada 22 November 2021 lalu. Hal ini mengingat perusahaan satu ini punya keuangan yang kuat dan didukung oleh perusahaan Telkom.
Bahkan sejak 2012 perusahaan satu ini selalu menduduki posisi 3 besar sebagai perusahaan penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia. Pada saat IPO harga saham MTEL yang dilepas ke publik senilai Rp800 per lembar saham dan MTEL melepas sebanyak 23,49 miliar lembar saham. Dari IPO yang dilaksanakan ini, perusahaan MTEL berhasil meraup dana segar senilai Rp18,79 triliun.
Namun dana IPO yang terkumpul ini belum dipotong biaya penawaran umum sebesar Rp331,52 miliar. Sehingga, hasil dana IPO bersih yang berhasil diraup oleh MTEL adalah Rp18,46 triliun.
Jika kita lihat dari history saham MTEL sebelum IPO, saham MTEL 100% dikuasai oleh Telkom Group. Saat ini, saham MTEL dikuasai oleh pemerintah Singapura (5,73%), Telkom Group (71,85%), PT Maleo Investasi Indonesia (5,98%), publik (15,38%), dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham lainnya.
Selain itu, history rentang harga harian saham MTEL berada di kisaran Rp670 – Rp680 per lembar saham. Harga tertinggi saham MTEL yang pernah tercatat setelah IPO adalah senilai Rp800 per lembar saham pada 2 Januari 2023. Harga saham MTEL hari ini (3/2/2023) saat artikel ini ditulis berada di Rp675 per lembar saham.
Secara sektor industri, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menduduki posisi ke-2 setelah perusahaan Telkom dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp56,38 triliun.
Realisasi Dana IPO Saham MTEL
Pada 31 Desember 2021 lalu, perusahaan MTEL telah menyampaikan bahwa dana IPO yang sudah berhasil dikumpulkan yakni sebesar Rp18,46 triliun akan digunakan untuk:
- Rp2,95 triliun untuk belanja modal organik.
- Rp9,30 triliun untuk belanja modal anorganik.
- Rp1,84 triliun untuk modal kerja.
Anggaran untuk ketiga hal di atas sudah menghabiskan dana IPO sebesar Rp14,1 triliun. Sedangkan untuk sisa dana IPO sebesar Rp4,5 triliun, pihak perusahaan akan menyimpannya di beberapa bank dengan suku bunga sebesar 3,5% – 6%.
Bank Mandiri (Rp815,2 miliar), Bank BNI (Rp702 miliar), Bank BNI (Rp446,39 miliar), Bank Mega (Rp900 miliar), Bank Permata (393,23 miliar), Bank BTN (Rp400 miliar), dan Bank BJB (Rp700 miliar).
Prospek dan Prediksi Saham MTEL 2023
Berdasarkan laporan keuangan MTEL yang diterbitkan setiap 3 bulan sekali. Kita bisa melihat bahwa perusahaan telekomunikasi satu ini selalu mencatatkan laba bersih positif setiap kuartalnya di 2022.
Yang paling terbaru pada kuartal 4 2022, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,38 triliun. Walaupun saat ini Indonesia masih dibayang-bayangi resesi global, namun saham MTEL yang bergerak di menara telekomunikasi diprediksi masih tetap prospektif untuk dilirik oleh investor.
Berikut adalah sentimen-sentimen positif yang bisa membuat saham MTEL tetap prospektif di 2023.
1. Kominfo Melanjutkan 5 Program Prioritas di 2023
Sentimen positif yang pertama datang dari Kominfo yang masih akan melanjutkan 5 program prioritas di 2023. Di mana, pemerintah masih akan fokus dalam meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok daerah.
Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, Kominfo punya 5 program prioritas kerja untuk 2023 di antaranya:
- Penyediaan infrastruktur komunikasi dan teknologi informasi.
- Pengelolaan spektrum frekuensi.
- Program standar perangkat dan layanan publik.
- Program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
- Program dukungan manajemen dan program komunikasi publik.
Alokasi anggaran untuk 5 program prioritas kerja Kominfo 2023 ini sudah disetujui oleh DPR senilai Rp19,703 triliun. Dana ini nantinya akan dialokasikan untuk pembangunan 332 BTS baru dan pemeliharaan 6.432 BTS yang ada saat ini di wilayah 3T.
Selain itu, Kominfo juga berencana akan mengalokasikan anggaran tersebut untuk membangun 2.504 BTS baru dan pemeliharaan 7.112 BTS yang ada.
Semakin banyaknya permintaan pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti BTS di Indonesia, hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi saham-saham menara telekomunikasi termasuk saham MTEL di 2023.
2. Makro Ekonomi Indonesia Dinilai Baik
Selain dukungan dari pemerintah yang tetap berkomitmen menjalankan 5 program prioritas dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Prospek bisnis menara telekomunikasi di Indonesia secara makro ekonomi juga masih terbilang baik.
Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bisnis menara telekomunikasi, mereka membutuhkan keuangan yang kuat karena sektor usaha telekomunikasi punya karakteristik kontrak jangka panjang.
Jika kita lihat dari laporan keuangan pada 2022, keuangan MTEL terbilang sangat baik karena selalu mencetak laba bersih positif setiap kuartalnya. Selain itu, kondisi makro ekonomi Indonesia juga dianggap baik untuk menghadapi tahun 2023.
Di tengah resesi ekonomi global, perekonomian Indonesia di 2023 dinilai masih stabil. Bahkan Bank Indonesia (BI) juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,5% – 5,3% di 2023. Tentu hal ini juga bisa menjadi sentimen positif bagi pertumbuhan saham MTEL di 2023.
3. Tidak Punya Utang dalam Bentuk USD
Selain punya dukungan fundamental yang kuat, perusahaan MTEL juga diketahui tidak memiliki utang dalam bentuk USD. Jika ada, tentu hal ini bisa mempengaruhi keuangan perusahaan di tengah tingginya bunga acuan bank sentral Amerika dan juga inflasi.
Tingginya suku bunga bank sentral Amerika akibat inflasi, tentu akan membuat perusahaan-perusahaan yang punya utang luar negeri dalam bentuk USD akan semakin terdampak dari naiknya nilai utang.
4. Strategi Perusahaan MTEL dalam Menghadapi Tantangan di 2023
Dalam menghadapi persaingan di 2023, perusahaan MTEL sudah menyiapkan beberapa langkah strategis di antaranya:
- Perusahaan MTEL akan mengoptimalkan 3.500 menara yang dimiliki di seluruh Indonesia. Banyaknya menara telekomunikasi yang dimiliki oleh MTEL akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam menjangkau layanan telekomunikasi lebih luas lagi.
- Melakukan ekspansi bisnis melalui pembangunan serat optik.
- Perusahaan MTEL juga sedang menjajaki edge infrastructure guna membantu percepatan transformasi digital di Indonesia.
5. Pertumbuhan Ekosistem 5G di Indonesia
Masalah tidak optimalnya jaringan 5G di Indonesia, hal ini disebabkan masih kurangnya infrastruktur telekomunikasi yang dibangun di Indonesia. Di mana, layanan 5G di Indonesia baru bisa dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di beberapa daerah saja.
Sedangkan bagi masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok daerah. Mereka masih kesulitan untuk mengakses internet. Namun adanya kebijakan pemerintah yang akan tetap berfokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya jaringan 5G di Indonesia.
Ini adalah kabar yang menggembirakan bagi saham MTEL yang notabene memiliki menara telekomunikasi yang sangat banyak dan juga punya lini bisnis di jaringan fiber optik.
Analisis Fundamental Saham MTEL 2023
Secara fundamental, saham MTEL punya kapitalisasi pasar sebesar Rp56,8 triliun dan rasio utang kurang dari 1 (0,65 kali modal). Dari analisis fundamental saham MTEL ini bisa disimpulkan bahwa perusahaan telekomunikasi satu ini punya jumlah aset yang lebih banyak dibanding utang.
MTEL juga mencatatkan net profit sebesar Rp1,4 triliun pada 2021 dan Rp1,6 triliun pada 2022. Selain itu, aset lancar saham MTEL juga lebih kecil dibanding liabilitas jangka pendek dan ROE perusahaan hanya 4,88% yang menunjukkan profitabilitas MTEL kurang baik.
Perusahaan MTEL juga belum mencetak EPS selama 3 tahun berturut-turut, dan harga saham MTEL hari ini juga dinilai berada di atas harga wajar.
Berdasarkan laporan keuangan MTEL pada 2022, anak usaha milik Telkom ini berhasil mencatatkan net profit sebesar Rp1,6 triliun. Namun Aset yang dimiliki oleh perusahaan ini mengalami penurunan dibanding tahun 2021 menjadi Rp54,9 triliun pada 2022.
Walaupun perusahaan ini masih terbilang baru sebagai perusahaan publik, namun MTEL sudah pernah membagikan dividen kepada pemegang saham pada 2021 sebesar Rp11,57 per lembar saham. Untuk earning per share (EPS) saham ini hanya memiliki skor 1.
Analisa Teknikal Saham MTEL 2023
Jika dilihat secara analisa teknikal, saham MTEL dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren sideways karena pergerakan harga yang sama-sama kuat antara bullish dan bearish. Sehingga, hal ini membuat saham MTEL sulit mengalami kenaikan.
Bahkan, jika kita lihat grafik chart dalam rentang waktu 6 bulan terakhir. Harga saham MTEL hari ini (3/2/2023) yang berada di Rp675 per lembar saham sudah mengalami koreksi hingga 11,76%.
Dari grafik yang ditunjukkan di chart, kita bisa menyimpulkan bahwa saham MTEL saat ini sedang mengalami penurunan harga. Walaupun begitu, harga saham MTEL saat ini masih tergolong di atas harga wajar.
Berdasarkan indikator Exponential MA20 (1 bulan), harga saham MTEL saat ini berada di bawah harga rata-rata selama 1 bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini saham MTEL sedang berada di kondisi bearish.
Kondisi bearish ini bisa menunjukkan bahwa banyak investor yang melakukan aksi jual dan secara psikis mereka masih belum terlalu optimis dengan kondisi market saat ini.
Cara Beli Saham MTEL di StockBit
Bagi investor yang tertarik untuk membeli saham MTEL, investor kini tidak perlu datang ke berbagai perusahaan sekuritas untuk melakukan pembelian saham secara offline. Melainkan, Anda bisa membelinya secara mudah melalui situs ataupun aplikasi investasi saham secara online.
Kamu bisa dengan mudah membeli saham MTEL di sejumlah aplikasi investasi saham yang sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Misalnya Anda bisa membelinya di aplikasi StockBit.
Berikut adalah cara beli saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) di aplikasi StockBit:
✅ | Unduh aplikasi StockBit yang tersedia di Google Play Store ataupun App Store. |
✅ | Jika Anda sebelumnya belum pernah melakukan jual-beli saham di aplikasi StockBit, Anda perlu mendaftarkan diri Anda terlebih dahulu sebagai investor di aplikasi tersebut. |
✅ | Selanjutnya, Anda bisa mengikuti proses pendaftaran akun di aplikasi StockBit dan membuat rekening saham. |
✅ | Dalam proses pendaftaran, Anda tidak perlu menyiapkan berbagai dokumen fisik. |
✅ | Setelah Anda sudah berhasil membuat akun dan membuat rekening saham di aplikasi StockBit. Langkah selanjutnya, Anda bisa melakukan top up RDN sesuai dengan nominal uang yang dibutuhkan untuk membeli sebuah saham dengan jumlah minimal 1 lot. |
✅ | Anda bisa melakukan top up RDN melalui transfer bank ataupun digital wallet mulai dari Rp10 ribu. |
✅ | Jika sudah melakukan top up RDN, Anda bisa mencari saham MTEL yang ingin dibeli melalui menu Search. |
✅ | Anda bisa mengetikkan kata kunci saham MTEL atau Dayamitra Telekomunikasi. |
✅ | Kemudian, klik tombol Buy. |
✅ | Masukkan harga pembelian dan berapa jumlah lot saham yang ingin dibeli. |
✅ | Klik Buy dan Confirm. |
Kriteria Aplikasi Investasi yang Layak Dipilih
Sebelum memilih di mana Anda ingin membeli saham secara online, alangkah baiknya Anda perlu memperhatikan kriteria-kriteria berikut ini.
1. Proses Pendaftaran dan Transaksi Jual-Beli Saham 100% Online
Anda bisa memilih aplikasi investasi online yang ada saat ini dengan mempertimbangkan, apakah proses pendaftaran dan transaksi jual-beli saham di aplikasi tersebut benar-benar bisa dilakukan 100% secara online atau tidak.
Misalnya apakah layanan investasi online tersebut tetap harus menyertakan dokumen fisik atau tidak. Jika tidak, Anda bisa mempertimbangkannya sambil mencari tahu apakah aplikasi investasi tersebut legal atau tidak dengan mengeceknya di situs resmi OJK.
2. Keamanan Data dan Informasi Pribadi
Kelebihan memilih aplikasi investasi online resmi adalah Anda tidak perlu khawatir dengan masalah keamanan data dan informasi pribadi. Hal ini dikarenakan perusahaan investasi online resmi tidak akan membocorkan data pribadi Anda kepada orang lain.
Apakah Investor Bisa Membeli Saham MTEL di Broker Mitrade?
Keamanan data dan informasi pribadi serta bisa diakses 100% secara online adalah keunggulan yang juga dimiliki oleh broker Mitrade.
Namun sayangnya bagi Anda yang tertarik untuk membeli saham MTEL untuk dijadikan salah satu koleksi portofolio investasi Anda, Anda belum bisa membeli saham tersebut melalui broker Mitrade.
Hal ini dikarenakan saham MTEL belum listing di indeks saham luar negeri. Namun jangan khawatir karena Anda masih bisa membeli saham-saham luar negeri lainnya yang punya market cap jauh lebih besar dibanding saham MTEL dengan potensi cuan yang lebih menggiurkan.
Lantaran, Anda bisa melakukan perdagangan saham di broker Mitrade dengan minimal deposit mulai dari $50 dan tersedia leverage hingga 1000x bagi Anda yang tertarik melakukan perdagangan dengan modal kecil.
Selain itu, Anda juga bisa menikmati ratusan indikator teknikal yang tersedia di Mitrade untuk membantu Anda dalam menganalisa.
Kesimpulan
MTEL adalah salah satu saham telekomunikasi yang layak dicermati oleh investor di tahun 2023. Dengan didukung fundamental yang kuat dan beberapa sentimen positif mulai dari kebijakan program pemerintah, makro ekonomi Indonesia, perluasan ekosistem jaringan 5G, tidak ada utang luar negeri dalam bentuk USD, dan langkah strategis yang dilakukan oleh perusahaan MTEL.
Sentimen-sentimen positif ini diyakini bisa membuat saham MTEL masih tetap prospektif dan tahan banting di tengah bayang-bayang resesi ekonomi global di 2023.
Disclaimer: Artikel mengenai saham MTEL ini hanya untuk edukasi saja dan tidak bisa Anda jadikan sebagai panduan investasi ataupun trading.