Analisa Saham CFIN 2023, Benarkah Profit?
Saham CFIN merupaan jenis saham yang akhir-akhir ini sering dilirik investor. saham Cfin juga telah dimiliki oleh Lo Kheng Hong (Warren Buffet Indonesia) sebanyak 5%. Saham dari sektor multifinance memang dinilai menjanjikan. Namun, apakah Saham CFIN layak koleksi? Berikut review lengkap saham CFIN:
Table of Contents
Apa Itu Saham CFIN?
Saham CFIN adalah jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan Clipan Finance Indonesia Tbk. Emiten tersebut merupakan perusahaan multifinance tertua di Indonesia yang memberikan layanan investasi, sewa operasi, pembiayaan multiguna, dan modal kerja. Perusahaan ini merupakan bagian dari Panin Group dengan induk utama PT. Panin Investment. Fokus utama emiten ini adalah pembiayaan konsumen otomotif retail, sewa pembiayaan, dan anjak piutang.
Awalnya, perusahaan ini berdiri dengan nama PT Clipan Leasing Corporation pada tanggal 15 Januari 1982. Barulah pada 17 Mei 1990 perusahaan ini berganti nama menjadi PT Clipan Finance Indonesia. Nama Clipan sendiri diambil dari kombinasi bentuk awal perusahaan ini, yakni patungan antara credit Lyonnais dan Panin Bank.
Di tahun 1997, credit Lyonnais melepas seluruh sahamnya dan menjadikan Bank Panin sebagai pengendali tunggal. Namun, nama Clipan tetap dipertahankan. Untuk memperkuat industri multifinance nasional, emiten Cfin resmi melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 27 Agustus 1990. Hal ini membuat emiten saham Cfin menjadi perusahaan pembiayaan pertama yang go public di Indonesia.
Saat IPO, emiten saham Cfin menawarkan saham sebanyak 1,5 juta dengan nilai Rp 1000 per saham dengan harga penawaran Rp 8.500 per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Agustus 1990. Ketika IPO, emiten saham Cfin menggandeng PT. Inter-Pacific Securities sebagai penjamin emisi efek utama. Dari IPO tersebut emiten saham Cfin berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 13, 275 miliar.
Emiten saham Cfin telah melakukan right issue sebanyak dua kali. Right Issue pertama dilakukan pada tanggal 13 Juli 2007 dengan rasio 10:15. Pada right issue pertama, emiten ini berhasil meraup dana hingga Rp 547 miliar lebih. Right issue kedua dilakukan pada 7 Oktober 2011 dengan rasio 20:9. Pada right issue kedua, emiten ini berhasil mengumpulkan dana hingga melebihi Rp 468 miliar.
Analisis Teknikal Saham Cfin
Jika melihat data historis selama 5 tahun terakhir, saham Cfin memiliki pergerakan harga yang sangat fluktuatif. Namun, trend yang mendominasi saat ini adalah uptrend. Harga tertinggi saham Cfin dalam 52 minggu terakhir mencapai Rp 466 per lembar, sedangkan harga terendahnya adalah Rp 224 per lembar.
Namun, dalam satu tahun terakhir harga saham Cfin memasuki fase sideways. Akan tetapi, kenaikan signifikan terlihat pada 10 Juni 2022. Meski saham Cfin pernah dihargai murah hingga mencapai PBV 0,26 yang menunjukan harga saham di bawah harga wajar, masih ada kemungkinan besar jika harga akan melonjak tinggi.
Investor yang ingin melakukan pembelian saham Cfin ini bisa mulai membuka posisi di harga saat ini sebelum harga kembali naik. Jika Anda menggunakan moving average dengan periode 200 (MA200), Anda bisa melakukan pembelian saat harga saham Cfin berada di angka Rp 306.
Analisis Fundamental Saham Cfin
Secara fundamental, emiten saham Cfin berhasil mencetak laba positif selama 5 tahun berturut-turut. Namun, pada tahun 2020 hingga 2021, perusahaan ini mengalami penurunan net profit. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena adanya pandemi. Setelah pandemi berakhir, emiten ini berhasil bangkit dan kembali mencetak net profit positif. Emiten ini juga mencetak earning per share (EPS) positif selama 5 tahun berturut-turut.
Aset perusahaan ini juga tidak menunjukan adanya penurunan, kecuali di tahun 2020 hingga 2021 saat pandemi Covid-19 melanda. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba menggunakan aset yang dimiliki (ROA) juga menunjukan angka positif, kecuali di tahun 2021. Return on Equity emiten CFIN juga menunjukan adanya nilai positif kecuali di tahun 2020 hingga 2021. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tersebut mampu mampu menghasilkan keuntungan yang melebihi modal yang disetorkan oleh pemegang saham.
Penurunan laba yang sempat terjadi pada emiten saham Cfin juga disinyalir karena adanya penambahan pencadangan dan adanya investasi pengembangan sistem, seperti penganggaran serta verifikasi digital dan teknologi hingga credit engine. Cfin juga sedang mengembangkan sumberdaya manusia dan melakukan pelatihan menyeluruh. Meski semua hal tersebut mengakibatkan penurunan laba, emiten saham Cfin mampu menaikannya kembali di tahun 2022.
Bisnis utama yang digunakan untuk meningkatkan laba oleh emiten saham Cfin masih berasal dari sektori otomotif. Valuasi harga saham Cfin tergolong murah. Selain itu, perusahaan ini didukung oleh induk perusahaan Bank Panin, yang merupakan bank terkuat di Indonesia. Pada saat ini, saham Cfin masih berada di angka Ro 300an per lembar, yang masih jauh dari harga wajar.
Rasio utang emiten ini juga kurang dari 1, yang menandakan bahwa emiten ini tidak memiliki hutang yang banyak. Sayangnya, net profit margin emiten saham Cfin kurang baik karena kurang dari 10%, yakni hanya 1,44%. Profitabilitas perusahaan ini juga tergolong kurang baik karena ROE kurang dari 15%. Dari data fundamental tersebut, bisa kita simpulkan bahwa saham Cfin mempunyai nilai wjaar di kisaran Rp 500 per lembar. Namun, harga saham saat ini masih berada di angka Rp 300an per lembar.
Apakah Saham Cfin Layak Investasi di Tahun 2023?
Secara teknikal, saham Cfin termasuk instrumen investasi yang layak beli. Sebab, saham Cfin saat ini sedang berada dalam kondisi uptrend. Apalagi, IHSG diprediksi menguat yang tentunya akan membawa dampak positif pada harga saham tersebut. Selain itu, prospek bisnis perusahaan multifinance juga diprediksi akan meningkat setelah pandemi.
Dari sisi fundamental, harga saham ini juga masih berada di bawah harga wajar. Jika Anda ingin meniru gaya investasi ala Lo Kheng Ho, Anda bisa membeli saham ini. Sebab, harga wajar saham ini berada di angka Rp 500 per lembar namun harga saat ini masih berada di angka Rp 300.
Selain itu, emiten saham ini juga berada di bawah naungan salah satu bank terbesar di Indonesia. Jadi, Anda bisa melakukan pembelian saham di momen ini. Sebelum melakukan pembelian saham, ada baiknya Anda mengetahui profil risiko terlebih dahulu. Sesuaikan saham yang akan Anda beli dengan profil risiko yang Anda miliki. Setelah itu, terapkan manajemen risiko untuk menghindari kerugian besar.
Cara Beli Saham Cfin
Untuk membeli saham Cfin, Anda bisa membelinya melalui broker yang menyediakan saham lokal, seperti IPOT, Ajaib, atau Stockbit. Setelah memilih broker yang Anda inginkan, Anda bisa melakukan langkah berikut:
- Download aplikasi trading broker yang dituju, biasanya melalui Play Store atau App Store.
- Instal aplikasi tersebut pada device Anda, lalu lakukan registrasi. Registrasi biasanya dilakukan dengan mengunggah data seperti nama, email, nomor telepon, dan sejenisnya.
- Lakukan verifikasi dengan menggunakan foto KTP, NPW. Beberapa broker biasanya meminta tanda tangan online atau foto selfie Anda saat sedang memegang kartu identitas.
- Selain verifikasi, Anda diminta untuk melakukan konfirmasi akun. Setelah berhasil, Anda akan mendapatkan username dan password untuk login ke akun trading Anda. Kemudian Anda bisa melakukan top up dana, sesuai ketentuan broker.
- Jika ingin membeli saham Cfin, tuliskan kode saham tersebut di kotak pencarian. Kemudian sistem akan mencarinya saham yang Anda inginkan.
- Setelah Saham Cfin ditemukan, lakukan order dengan menuliskan harga dan jumlah lot yang diinginkan. Saat pembelian berhasil, saham Cfin akan masuk ke portofolio Anda.
Daftar Sektor Saham yang Layak Investasi
Sebagai investor, Anda harus selalu menyadari sentimen pasar secara keseluruhan mengenai sektor yang harus mereka investasikan.Jika Anda mengetahui bahwa sektor tertentu tidak stabil atau stagnan, tumbuh atau menyusut, dan sejenisnya, hal itu akan membantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Selain sektor finance seperti saham Cfin, berikut sektor yang memiliki kinerja tinggi:
1. Sektor Kendaraan Listrik
Sebagian besar pertumbuhan di sektor otomotif didorong oleh perusahaan yang banyak berinvestasi di EV atau kendaraan listrik. Ini karena pemerintah dan industri swasta ingin memperluas penetrasi kendaraan listrik. Sektor ini akan memiliki pangsa pasar yang lebih besar di atas dalam beberapa tahun mendatang. Sektor ini ideal bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang.
2. Sektor Energi
Dalam beberapa bulan terakhir, perang di Ukraina telah menyebabkan kenaikan tajam harga energi (minyak dan gas alam). Sedangkan ekonomi Indonesia yang terus meningkat akan membuat permintaan listrik hanya akan meningkat pesat di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, perusahaan yang memproduksi dan mengekspor produk semacam itu juga akan memperoleh keuntungan yang tinggi (karena sifat harga yang tidak elastis dari permintaan energi dalam perekonomian), terutama pada perusahaan-perusahaan yang banyak berinvestasi dalam sumber energi terbarukan.
3. Sektor Teknologi
Sektor teknologi adalah sekelompok saham dikeluarkan oleh emiten penghasil perangkat keras komputer dan membuat perangkat lunak dan berbagai elektronik. Emiten ini juga menyediakan layanan dan dukungan untuk produk mereka. Sebagian besar perusahaan teknologi juga menawarkan produk informasi dan/atau pemrosesan data bisnis.
Badan industri NASSCOM mengatakan pada bulan Februari bahwa pendapatan sektor IT tumbuh sekitar 15% per tahun – diperkirakan akan mencapai sekitar $350 miliar pada akhir tahun keuangan 2026 hingga 2027. Pertumbuhan terbesar akan datang dari AI, cloud computing dan analitik serta pertumbuhan sektor terkait seperti perbankan dan e-commerce.
Teknologi telah membentuk ekonomi selama beberapa dekade dan meskipun pertumbuhannya terlihat lebih lambat pada tahun 2022, sektor ini masih berkinerja baik selama periode 10 tahun antara 2012 dan 2022. Selama waktu itu, terlihat pertumbuhan lebih dari 366%. Memang tidak ada jaminan bahwa kinerja akan terus berlanjut, tetapi teknologi selalu berubah, sehingga ada peluang untuk terus melihat keuntungan positif dalam jangka panjang.
4. Sektor Kesehatan
Populasi yang menua dan kemajuan pesat dalam biotek membuat industri perawatan kesehatan menjadi pilihan yang menggoda. Sektor ini adalah salah satu dari tiga sektor teratas dalam pertumbuhan antara tahun 2012 dan 2022, dan ada peluang bagus bahwa perawatan kesehatan hanya akan terus berkembang di masa mendatang.
Bidang pelayanan kesehatan cukup luas. Bisnisnya meliputi rumah sakit dan layanan kelembagaan. Perusahaan lain yang juga bergerak dalam industri ini di antaranya perusahaan asuransi, produsen obat, perusahaan biomedis, dan pembuat alat medis.
Banyak sektor yang mungkin terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Industri perawatan kesehatan cenderung berkinerja baik bahkan selama kemerosotan ekonomi karena orang masih perlu ke dokter dan mendapatkan obat, terlepas dari keadaan ekonomi.
5. Sektor Consumer Cyclical
Sektor Consumer Cyclical mencakup perusahaan yang menyediakan produk dan layanan yang lebih untuk kemewahan atau kesenangan. Juga disebut “saham siklis konsumen”, mereka dianggap siklis karena permintaan produk dan layanan di sektor ini cenderung lebih tinggi selama waktu tertentu dalam siklus bisnis, seperti fase pertumbuhan.
Konsumen cenderung menuntut produk dan layanan ketika mereka memiliki lebih banyak uang dan merasa penuh harapan tentang pekerjaan dan keuangan mereka. Ketika ekonomi menyusut, permintaan saham ini juga menurun.
Dalam 10 tahun antara 2012 dan 2022, sektor pilihan konsumen tumbuh 169%, dan menjadi di tiga sektor teratas yang memiliki pengembalian positif selama periode jangka panjang tersebut.
Itulah sektor saham yang diprediksi memiliki pertumbuhan terbaik. Mengidentifikasi sektor dengan kinerja terbaik mirip dengan mengidentifikasi saham dengan kinerja terbaik. Grafik dan analisis teknis dapat membantu Anda mengidentifikasi sektor mana yang berada dalam tren naik. Salah satu cara termudah untuk menganalisis kinerja sektor adalah dengan melihat grafik untuk ETF yang sesuai.
Review Broker Mitrade
Sayangnya, broker Mitrade belum menyediakan saham Cfin. Jika Anda ingin membeli saham luar negeri, Anda bisa membelinya melalui broker Mitrade. Pembelian saham di broker Mitrade dijamin akan karena broker ini sudah mendapatkan legalitas dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA).
Selain saham Anda juga bisa berinvestasi menggunakan crypto, forex, indeks, dan komoditas. Investasi atau trading di Mitrade bisa dimulai dengan dana deposit US$ 50 saja. Anda juga bisa bertransaksi menggunakan leverage yang mencapai 1000x. Mitrade menyediakan platform trading yang ramah pengguna dan didesain sesuai kebutuhan klien.
Platform trading Mitrade dilengkapi dengan ratusan indikator teknikal, 7 jenis chart, dan tersedia pula kalender ekonomi untuk memudahkan analisis. Registrasi sangat mudah dilakukan karena bisa dari mana saja dan kapan saja. Verifikasi juga tidak rumit, cukup mengupload kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku.
Kesimpulan
Saham CFIN adalah jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan Clipan Finance Indonesia Tbk. Emiten tersebut merupakan perusahaan multifinance tertua di Indonesia yang memberikan layanan investasi, sewa operasi, pembiayaan multiguna, dan modal kerja. Perusahaan ini merupakan bagian dari Panin Group dengan induk utama PT. Panin Investment. Fokus utama emiten ini adalah pembiayaan konsumen otomotif retail, sewa pembiayaan, dan anjak piutang. Secara teknikal, saham Cfin termasuk instrumen investasi yang layak beli. Sebab, saham Cfin saat ini sedang berada dalam kondisi uptrend. Apalagi, IHSG diprediksi menguat yang tentunya akan membawa dampak positif pada harga saham tersebut. Pembelian saham ini bisa dilakukan di broker yang menyediakan saham lokal, seperti Stockbit, Ajaib, atau IPOT.
Disclaimer: Isi artikel mengenai saham Cfin ini tidak bisa Anda gunakan sebagai panduan untuk membeli saham tersebut. Setiap pembelian saham harus disesuaikan dengan profil risiko dan manajemen keuangan Anda.