Apa Itu Shooting Star Candle-Ini Cara Dapat Profit Darinya
Shooting star candle menjadi salah satu kandil Jepang yang sampai saat ini menjadi grafik candle favorit para trader. Selain karena bentuk dengan pola-pola nya yang sederhana, candlestick tersebut mampu membuat para trader lebih mudah dalam memahami market pasar. Shooting Star Candle merupakan pola candle yang menunjukkan terjadinya pembalikan tren harga, atau disebut Tanda Candle Bearish, yang dalam kesempatan kali ini akan penulis bahas, mengenai seperti apa arti candle shooting star, shooting star candle pattern, kemudian bagaimana cara membaca kandil ini, hingga keuntungan menggunakan candle tersebut, dan lain sebagainya. Silahkam simak pembahasnnya dibawah ini:
Table of Contents
Apa Itu Candle Shooting Star?
Candle shooting star adalah salah satu bentuk pola kandil yang bisa digunakan untuk membaca market dengan melihat pergerakan pola yang sedang berlangsung. Bentuk kandil shooting star berwarna merah dan hijau, keduanya memiliki volume tubuh yang kecil berada dibawah dekat dengan area closing (penutupan harga). Jika kita terjemahkan pada keadaan market, artinya ketika proses penutupan harga (sebelum pergantian kandil), seller berusaha untuk memaksimalkan nilai harga sehingga area closing dan harga terendah disaat itu berada pada titik yang sama.
Inti utama shooting star (tembak bintang) dalam pengertian analis teknikal, yaitu memberi gambaran atau menunjukkan harga dalam keadaan turun, yang sebelumnya terjadi pembalikan harga dari keadaan naik. Bahkan, oleh sebagian trader shooting star ini sering kali di ibaratkan seperti bintang jatuh, mengapa? Karena ia berasal dari sebuah pola naik, kemudian muncul shooting star yang membuat pola pembalikan turun menuju ke harga semula, atau bahkan melebihi dari harga yang terbentuk sebelumnya.
Shooting star candle pattern contohnya bisa dilihat pada chart dibawah ini. Pada kondisi chart disini, keadaanya market sedang mengalami pola naik, dimana para buyer sedang berusaha mendominasi pasar hingga pada puncak teratas, lalu shooting star muncul sebagai konfirmasi titik lelah nya market, disaat itulah terjadi pola menurun.
Perbedaan Shooting Star Candle Dengan Inverted Hammer
Shooting star candle vs inverted hammer sebenarnya memiliki bentuk yang sama, yang membedakan dari kedua nya hanyalah terletak pada posisi badannya yang terbalik. Kedua nya sama-sama memiliki volume tubuh yang kecil, dan memiliki bayangan ekor tinggi di atas. Sedangkan ekor bayangan dibawah nya hampir tidak terlihat/tidak ada. Artinya, market ketika pembentukan inverted hammer terjadi, sebelum kepada closing kandil, market ditekan kembali oleh seller sehingga nilai closing pada saat itu hampir mendekati opening. Fungsi dari inverted hammer adalah sebagai salah satu konfirmasi harga akan mengalami bulish(naik).
Shooting star candle ini sama persis seperti palu terbalik (inverted hammer). Mengapa dikatakan seperti itu? Karena kandil tersebut membentuk tubuh bagian bawah yang sangat kecil, ekor bawahnya pendek, bahkan nyaris sempurna tanpa ada ekor sedikit pun. Kemudian candle tersebut menyimpan ekor panjang di atas nya, sebagai garis bayangan yang tercipta oleh trend dan bervolume hampir 2 kali lipat dari tubuh kecil nya tersebut. Akan tetapi, dari keduanya memiliki implikasi yang berbeda. Dimana bentuk kandil inverted hammer berfungsi sebagai sinyal trend naik, sedangkan shooting star berfungsi sebalik nya.
Lihat gambar dibawah;
Shooting Star 👉 Puncak “A”
Inverted Hammer 👉 Ujung “V”
BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Inverted Hammer dan Cara Trading Dengannya
Keuntungan Menggunakan Candle shooting star dalam analisa pasar
Shooting star candle forex bentuk nya yang sederhana memudah kan trader membaca pola market dengan cepat. Bisa melihat kekuatan harga trend up sampai kepada melemahnya market itu sendiri. Karena pada saat itu, para trader biasanya bersiap-siap untuk melakukan eksekusi sell. Apalagi dibantu oleh indikator pendukung lainnya, teori ini cocok untuk Anda sebagai trader pemula. Keuntungan lainnya apa? Dari banyaknya trader yang mengaplikasikan teori shooting star ini, area stop loss tidak terlalu lebar, dikarenakan bentuk kandil dari shooting star mengartikan resistance yang cukup akurat.
Keunggulan Shooting Star | Keterbatasan Shooting Star |
Shooting star pada dasarnya mudah di identifikasi pada chart market apapun. | Tidak selamanya candle shooting star bisa sering muncul pada market. |
Jika persyaratan (konfirmasi) sudah lengkap, potensi profit bisa didapatkan. | Perlu dukungan indikator lain untuk bisa mengukur keuntungan ataupun resiko kerugian yang terjadi jika market tidak sesuai dari teori. |
Dari trader pemula hingga yang sudah mahir suka menunggu momen ini. |
Cara Trading dengan Candle Shooting Star
Cara trading dengan candle shooting star sangat mudah.Seperti yang disebutkan sebelumnya, candle shooting star muncul saat pasar sedang bullish dan menjadi sinyal adanya pembalikan arah harga menuju bearish. Karena itu, pola shooting star bisa menjadi acuan untuk entry sell. Pada chart tersebut, instrumen trading bergerak naik, lalu muncul pola shooting star (area merah) di akhir trend. Hal tersebut menandakan bahwa kemungkinan besar akan terjadi pembalikan harga menuju bearish. Lalu perhatikan candle berikutnya. Jika candle berikutnya bernilai bearish, hal tersebut merupakan konfirmasi bahwa harga akan mengalami penurunan dan Anda bisa bersiap untuk entry sell. Anda bisa mulai memasuki pasar jika pada harga pembukaan candle berikutnya. Jarak stop loss bisa kita letakan di atas upper shadow candle shooting star. Sementara itu, profit bisa kita targetkan sebanyak dua kali jarak stop loss.
BACA JUGA: Tentang Doji Candle-Ini Yang Harus Anda Ketahui
Strategi Penggunaan Shooting Star Candle
Jika Anda hendak melakukan eksekusi pada keadaan shooting star atau inverted hammer, selalu gunakan minimal 2 langkah strategi. Artinya, selalu memiliki antisipasi jika ternyata kenyataan dari market pasar tidak sesuai dari teori yang ada. Karena market trading akan terus selalu berkembang dan fluktuatif tergantung dari pelaku pasar itu sendiri. Silahkam simak penjelasan Strategi Penggunaan Shooting Star Candle dibawah:
1. Mengimplementasikan tekhnik shooting star
Ketika muncul kandil shooting star disebuah market, tentunya para trader akan memiliki beragam strategi dalam mengimplementasikan teori ini. Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah time frame yang digunakannya akan sangat berpengaruh terhadap kesiapan eksekusinya. Jika Anda tipe trader longterm, maka sebaiknya implementasikan teknik shooting star ini pada time frame H4, Daily, Weekly, atau bahkan Monthly. Jika Anda trader scalping, maka gunakan time frame M15, M30 atau H1 dalam pengaplikasiannya.
Ada yang menjadi hal penting juga berkenaan time frame dan shooting star, ketika Anda melihat kandil ini di time frame tertentu, maka biasakan pula area stop loss ataupun take profit berada pada time frame yang sama, misalkan H4 muncul shooting star, maka perhitungkan untung rugi dari wilayah tersebut. Karena ketika muncul di time frame tersebut, bukan berarti kandil tersebut muncul di time frame Daily atau H1, atau time frame lainnya. Oleh karena itu, pilihlah salah satu time frame yang cocok untuk Anda trading.
2. Gunakan Indikator Tambahan Sebagai Referensi
Strategi penggunaan pola shooting star cukup sederhana, seperti paragraf sebelumnya, penulis sudah menjelaskan tentang implementasi di time frame, tambahan tipsnya adalah gunakan indikator tambahan sebagai referensi kuat sehingga keyakinan Anda untuk melakukan eksekusi menjadi lebih siap baik secara teknikal maupun psikologinya. Kemudian, jangan lupakan money managemen yang baik artinya penggunaan lot tidak melebihi kemampuan balance Anda untuk tetap menjaga keamanan dari modal.
Biasakan mempersiapkan stop loss pada teori shooting star ini disesuaikan juga dengan candle sideway sebelumnya. Jika ingin lebih meyakinkan diri Anda, area resistance dari sideway sebelumnya ditambah dengan indikator bolinger band sangat membantu menjadi perhitungan stoploss ataupun take profitnya. Ada pula yang terbiasa memasang area stop loss dengan jarak dari indikator fibonaci, namun indikator ini perlu menentukan terlebih dahulu harga tertinggi dan terendah dari market secara garis besarnya.
BACA JUGA: Fibonacci Adalah: Penggunaan Fibonacci forex dalam Trading
3. Seting Resistance Akurat
Salah satu cara untuk meraih profit maksimal dengan canlde shooting star adalah menggunakan level resistance. Resistance adalah batas bawah paling atas dari penurunan harga. Untuk setting resistance shooting star, Anda bisa melihatnya dari upper shaddow. Upper shadow pada shooting star menunjukan bahwa penjual dan pembeli sedang ragu dengan kondisi pasar. Titik resistance bisa kita ltentukan dari harga tertinggi di hari tersebut.
Setelah menemukan titik resistance, pasar akan kembali bearish dan berakhir di kisaran harga yang sama dengan titik closing. Jadi, titik resistance akan mulai nampak ketika harga closing berada di kisaran yang sama dengan harga pembukaan. Ketika hal itu terjadi, hal itu menunjukan adanya kekuatan dari para seller yang sedang memasuki pasar. Setting level resistance juga bisa kita lakukan dengan bantuan indikator RSI. Jika indikator menunjukan jenuh jual, maka titik resistensi berada di area tersebut. Setelah itu, tarik garis horizontal dari harga tertinggi sebagai level resistance. Jika ada candle yang brekout di level tersebut, Anda bisa mulai entry sell.
Kesimpulan
Dari pembahasan shooting star candle, kita bisa menarik kesimpulan bahwa shooting star ataupun inverted hammer memiliki karakteristis yang berlawanan. Bentuk yang “mirip” tapi berbeda, namun sama-sama berpotensi menjadi sinyal kuat untuk para trader. Namun, perlu Anda catat juga bahwa semua itu butuh strategi matang bukan hanya dari teorinya saja, tetapi dari money managemen hingga kepada psikologinya. Semua itu berperan penting dalam bertrading yang baik dan sehat. Dunia trading dan trader teknikal sangat kental dengan pemahaman serta ketelitian, hal ini akan membawa Anda pada keuntungan yang sesuai dan kesiapan mental juga jika mengalami kerugian.