Hammer Candle vs Hanging Man -Ini Tips Trading Dengannya!
Hanging Man Candle dan Hammer Candle merupakan dua dari banyaknya jenis kandil yang sudah tidak asing lagi di kalangan trader forex. Bagi para trader teknikal, keberhasilan dalam sistem perdagangan tidak lepas dari peran penting nya sebuah candle (kandil). Mengenal, memahami dan mengetahui berbagai manfaat yang terdapat dari sebuah kandil merupakan hal utama sebelum melakukan perdagangan. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas materi seputar candlestick hammer dan hanging man. Simak ulasan nya di bawah ini:
Table of Contents
Definisi Hammer Candlestick dan Hanging man
Candlestick hammer dan hanging man jika dilihat dari fisik, kedua nya memiliki bentuk yang mirip, hampir tidak ada bedanya, yakni berbentuk seperti alat perkakas “palu”. Mengapa disebut demikian? Karena kedua kandil tersebut memiliki volume tubuh yang kecil diatas dengan garis panjang berada di bawah nya. Namun, meskipun keduanya terlihat sama dalam bentuk, ketika Anda coba perhatikan lebih detail lagi, keduanya ternyata memiliki perbedaan. Yakni hammer biasanya berada di area lembah sedangkan hanging man sering timbul di puncak harga. Lihat contoh gambar dibawah:
Ciri – ciri candlestick hammer dan hanging man
Cukup mudah untuk mengenali kandil hammer dan hanging man pada chart, berikut ini cirinya;
- Memiliki sumbu atau garis bawah kandil minimal 2 kali ukuran dari volume bandul (tubuh).
- Kedua kandil biasanya berada pada area trend, yakni hammer berada di penghujung trend down, sedangkan hanging man berada di trend up.
- Bandul/volume tubuh kandil pembukaan dan penutupan harga berada di level yang sama.
- Tidak adanya sumbu atas pada kandil.
Perbedaan Hammer Candlestick dan Hanging man
Cukup mudah untuk mengenali kandil hammer dan hanging man pada chart, berikut ini perbedaan nya;
Candlestick hammer | Candlestick hanging man |
Memiliki sumbu atau garis bawah kandil minimal 2 kali ukuran dari volume bandul (tubuh). | Kandil hanging man (volume tubuh kandil sangat kecil). |
Kandil hammer bianya terbentuk di penghujung trend down. | Memiliki sumbu/ekor bawah yang panjang |
Bandul/volume tubuh kandil pembukaan dan penutupan harga berada di level yang hampir sama, (biasanya closing bentuk palu tersebut berwarna putih/hijau). | Kandil terbentuk di puncak trend up, membentuk closing dan opening dilevel yang sama (biasanya bentuk palu tersebut berwarna hitam/merah). |
Tidak adanya sumbu atas pada kandil. | Tidak memiliki sumbu atas pada kandil, kalaupun ada itu sangat kecil bahkan mungkin tak terlihat. |
Keuntungan dan Kelemahan candlestick hammer dan hanging man
Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan candlestick hammer dan hangingman ketika Anda pergunakan dalam perdagangan, yaitu:
- Mudah dalam menganalisa, yakni trader mampu mengetahui siapa yang mengtrol secara dominan pergerakan pasar, apakah buyer atau seller, dengan melihat volume kandil berwarna hitam/merah atau putih/hijau.
- Sebagai petunjuk sinyal trend up dan trend down harga secara signifikan.
- Pada analis tekhnikal, kedua kandil ini sebagai pelengkap yang mudah digabungkan dengan indikator-indikator jenis apapun.
Selain kita ketahui keuntungan menggunakan hammer dan hanging man, ada kelemahan yang mesti Anda ketahui juga, yaitu:
- Jika pada time frame besar seperti Daily, Weekly, dan Monthly moment ini jarang sekali terjadi.
- Patokan stop loss dan take profit ketika Anda eksekusi pada moment hammer atau hanging man perlu tambahan indikator bantuan.
- Pasar dunia forex selalu berkembang dengan cepat, pergerakan terjadi akibat pelaku market itu sendiri, sehingga teori hammer dan hanging man ini tidak bisa menjadi acuan utama.
- Terkadang moment hanging man ataupun hammer jika Anda eksekusi, peluang profit tidak bisa dijadikan trading longterm.
Formasi candlestick hammer dan hanging man
Munculnya kandil hammer menandakan kekuatan sinyal bullish yang kuat, sedang hanging man menunjukkan kekuatan bearish yang lebih dominan.hammer merupakan pola kandil reversal bullish, yang muncul ketika harga berada di akhir trend down, pada saat itu ada kemungkinan terjadinya pembalikan harga menjadi trend up. Contohnya dalam chart, ketika harga sedang trend turun, hammer muncul memberikan sinyal bahwa harga buka dan tutup berada pada level yang berdekatan. Dimana, sumbu panjang yang terbentuk di bawah menandakan kuat nya tekanan seller, namun karena harga penutup berada dilevel sama dengan harga buka, maka hasil nya buyer lebih menguasai dan berkahir terjadinya pembalikan arah dari reversal menjadi bullish (naik). Perhatikan gambar chart dibawah ini:
Terbentuknya pola hanging man terjadi pada saat harga sedang trend naik, dimana ketika kandil muncul di puncak trend memberikan sinyal dengan membuat tanda sumbu panjang di bawah, yang menunjukkan dorongan turun lebih kuat. Dalam hal tersebut, terjadi persaingan antara buyer dan seller, dimana buyer ingin mempertahan kan harga tetap di level tinggi, namun seller berusaha kuat menurunkan kan harga, sehingga pada kahir nya market memilih bearish trend. Contohnya dalam chart, terlihat tubuh kandil membentuk volume tubuh nya berada di level lebih rendah dari harga pembuka. Lihat gambar chart dibawah ini:
Tips trading menggunakan candlestick hammer dan hanging man
Ketika menemukan kandil hammer ataupun hanging man dalam pola market, ada banyak strategi yang bisa dilakukan. Namun, sebaiknya jangan terburu-buru untuk menentukan entry, coba oerhatikan dahulu time frame yang akan Anda gunakan. Memilih time frime yang tepat akan berpengaruh besar terhadap pengaplikasian teori ini.
Akan menjadi hal penting ketika Anda melihat kandil hammer ataupun hanging man di time frame tertentu, ditambah dengan bantuan indikator maupun pola data sideway, maka Anda dapat dengan mudah menentukan titik area stop loss dan take profit nya. Beberapa tips nya sebagai berikut:
- Jika Anda hendak eksekusi disaat candlestick hammer atau hanging man terjadi dibantu dengan konfirmasi time frame, maka biasakanlah area stop loss ataupun take profit diambil dari time frame yang sama. Contohnya, ketika candle hammer atau hanging mas terjadi, perhatikan kejadian tersebut berada di time frame mana, karena hammer ataupun hanging man terjadi misalkan di H1, candle tersebut belum tentu terjadi pada time frame yang lain. Oleh karena itu, area SL ataupun TP tetap di timeframe candlestick itu terjadi.
- Jika Anda menggunakan sebuah indikator saat munculnya hammer atau hanging man, maka pilihan terbaik menentukan area stop loss dan take profit pada indikator, bukan pada candle hammer atau hanging man. Contoh, Anda bertrading terbiasa menggunakan indikator Bolinger Bands, kemudian suatu ketika muncul candle hammer atau hanging man, tipsnya adalah pergunakan batas tertinggi dan terendahnya dari indikator BB tersebut sebagai area stop loss maupun take profitnya.
- Indikator lain seperti fibonaci sangat membantu dalam menentukan area stop loss ataupun take profit, apalagi jika penggunaan indikator ini di konfirmasi dari beragam time frame, nilai tertinggi dan nilai terendahnya.
- Jika Anda ingin mengambil kesempatan ketika terjadi hammer atau hanging man dengan mengandalkan chart kosong, maka persiapkan area stop loss dan take profitnya disesuaikan dari pola data candle sebelumnya, seperti sideway ataupun trend.
- Selalu gunakan managemen lot yang bijak disesuaikan dengan balance yang Anda miliki.
BACA JUGA: Fibonacci Adalah: Penggunaan Fibonacci forex dalam Trading
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai Candlestick Hanging Man dan Hammer Candlestick yang dapat penulis sampaikan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah kesuksesan untuk Anda dalam bertrading. Terimakasih.
Catatan: Informasi dalam artikel ini merupakan pandangan penulis setelah mempelajari berbagai sumber yang mengulas perihal investasi. Jika terdapat konten yang memuat saran investasi, hal tersebut hanyalah sebagai referensi belaka dan tidak boleh digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan berinvestasi. Keputusan untuk berinvestasi mengandung risiko. Karena itu, Anda harus berhati-hati saat memasuki pasar.