Mengenal Indeks Dow Jones dan Prospeknya di Masa Depan
Indeks Dow Jones adalah salah satu indeks saham tertua dan paling berpengaruh di dunia. Selain indeks Dow Jones, ada tiga indeks saham utama lain yang bisa kita gunakan untuk mengamati kinerja pasar saham secara luas, yakni Indeks S&P 500, NASDAQ dan Indeks Semikonduktor Philadelphia. Namun, dari semua jenis indeks saham tersebut Dow Jones memegang predikat sebagai indeks saham tertua. Lalu bagaimana prospek kinerja Indeks Dow Jones di masa depan? Berikut prediksi analis mengenai Indeks Dow Jones.
Table of Contents
Apa Itu Indeks Dow Jones?
Indeks Dow Jones Industrial Average merupakan salah satu indeks saham paling terkenal di dunia. Indeks ini mengukur kinerja 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, dan pergerakannya sering dijadikan sebagai indikator kondisi ekonomi Amerika Serikat. Informasi dari Library of Congress Research Guides menyebutkan bahwa Indeks Dow Jones diluncurkan pada 26 Mei 1896 oleh Charles H. Dow, seorang jurnalis dan pendiri Dow Jones & Company. Indeks ini mengukur kinerja 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, dan pergerakannya sering dijadikan sebagai indikator kondisi ekonomi Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones tidak langsung menjadi populer. Pada awalnya, indeks ini hanya dikutip di surat kabar The Wall Street Journal, yang juga didirikan oleh Dow Jones. Namun, seiring berjalannya waktu, indeks saham tertua ini menjadi semakin penting bagi investor dan analis keuangan. Pada tahun 1916, Indeks Dow Jones mencapai rekor tertingginya pada saat itu, yaitu 100 poin.
Selama Perang Dunia I, Indeks Dow Jones (DJIA) sempat mengalami penurunan, tetapi kemudian kembali pulih dan mencapai rekor tertinggi baru pada tahun 1929. Pada tanggal 29 Oktober 1929, terjadi peristiwa yang dikenal sebagai “Black Tuesday”, di mana DJIA mengalami penurunan sebesar 12,8%. Peristiwa ini menandai dimulainya Depresi Hebat.
Setelah Depresi Hebat, DJIA mulai kembali pulih. Pada tahun 1954, DJIA mencapai rekor tertingginya pada saat itu, yaitu 381 poin. Pada tahun 1987, DJIA mengalami penurunan tajam sebesar 22,6%, yang dikenal sebagai “Black Monday”. Pada tahun-tahun terakhir, DJIA terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2023, DJIA mencapai rekor tertingginya, yaitu 37.525,16 poin.
Dow Jones bukanlah indeks saham pertama yang diciptakan oleh Dow Jones & Company. Pada tahun 1884, Dow meluncurkan Dow Jones Transportation Average, yang mengukur kinerja 11 perusahaan transportasi. Pada tahun 1896, Dow meluncurkan Dow Jones Utility Average, yang mengukur kinerja 12 perusahaan utilitas. Dow Jones Transportation Average dan Dow Jones Utility Average masih ada hingga saat ini, tetapi keduanya tidak sepopuler DJIA.
Pada tahun 1972, indeks Dow Jones menembus angka 1.000 untuk pertama kalinya, dan pada tahun 1999, indeks ini mencapai angka 10.000. Namun, tidak semua berjalan mulus. Beberapa perusahaan merger, berevolusi, dan bahkan berpindah platform (NASDAQ), sementara beberapa perusahaan lain tetap bertahan, seperti General Electric.
Melalui semua perubahan tersebut, DJIA menjadi lebih dari sekadar angka. Indeks ini berkembang menjadi jendela yang menggambarkan kondisi ekonomi Amerika Serikat, baik naik maupun turun, baik boom maupun bust. Meskipun terkadang dikritik, DJIA tetap menjadi simbol yang kuat dari kekuatan industri Amerika, warisan visi Charles Dow, dan pengingat yang konstan bahwa di pasar, sama seperti dalam kehidupan, perjalanan tidak pernah berakhir.
DJIA adalah salah satu indeks saham paling penting di dunia. Indeks ini memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat, dan pergerakannya terus diperhatikan oleh investor dan analis keuangan di seluruh dunia.
Logika Penentuan Bahan Dow Jones
Indeks Industri Dow Jones (DJIA) adalah salah satu indeks saham paling terkenal di dunia. Indeks ini mengukur kinerja 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, dan pergerakannya sering dijadikan sebagai indikator kondisi ekonomi Amerika Serikat. DJIA menggunakan metode “penimbangan berdasarkan harga saham” untuk menghitung nilai indeks. Artinya, nilai indeks dipengaruhi oleh harga saham dari setiap perusahaan konstituen. Perusahaan dengan harga saham yang lebih tinggi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap nilai indeks.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah bahwa indeks dapat dengan cepat mencerminkan perubahan harga saham. Kekurangannya adalah bahwa indeks tidak selalu mencerminkan nilai pasar perusahaan. Misalnya, perusahaan dengan harga saham yang tinggi mungkin memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil daripada perusahaan dengan harga saham yang lebih rendah. Akibatnya, perusahaan dengan harga saham yang tinggi dapat memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap indeks daripada perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar.
Selain metode penimbangan berdasarkan harga saham, DJIA juga memiliki karakteristik lain yang unik. Indeks ini hanya terdiri dari 30 perusahaan. Hal ini menyebabkan indeks tidak dapat mewakili seluruh pasar saham Amerika Serikat. Akibatnya, beberapa investor berpendapat bahwa DJIA tidak selalu menjadi indikator yang akurat tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat. Mereka berpendapat bahwa indeks S&P 500, yang terdiri dari 500 perusahaan, merupakan indikator yang lebih baik.
Bahan perhitungan indeks Dow Jones tidak memiliki waktu penyesuaian tetap. Dow Jones memilih perusahaan yang mewakili Amerika Serikat, dan perusahaan yang dicukur yang tidak lagi cukup untuk mewakili ekonomi AS. Penyesuaian terakhir dari bahan-bahan ini adalah pada bulan Agustus 2020.
Pada saat itu, tiga perusahaan dihapus dari indeks, yaitu Exxon Mobil (XOM), Pfizer (PFE), dan Raytheon Technologies (RTX). Tiga perusahaan baru ditambahkan ke indeks, yaitu Salesforce (CRM), Amgen (AMGN), dan Honeywell International (HON). Penyesuaian bahan-bahan Dow Jones adalah proses yang dinamis. Dow Jones terus memantau kinerja perusahaan konstituen dan menyesuaikan indeks sesuai kebutuhan.
Daftar Saham yang Masuk dalam Indeks Dow Jones
Berdasarkan data Stock Analysis, berikut daftar saham yang masuk dalam Indeks Dow Jones:
- 3M (MMM)
- American Express (AXP)
- Amgen (AMGN)
- Apple (AAPL)
- Boeing (BA)
- Caterpillar (CAT)
- Chevron (CVX)
- Cisco Systems (CSCO)
- Coca-Cola (KO)
- Dow (DOW)
- Goldman Sachs (GS)
- Home Depot (HD)
- Honeywell (HON)
- IBM (IBM)
- Intel (INTC)
- Johnson & Johnson (JNJ)
- JPMorgan Chase (JPM)
- McDonald’s (MCD)
- Merck (MRK)
- Microsoft (MSFT)
- Nike (NKE)
- Procter & Gamble (PG)
- Salesforce (CRM)
- The Travelers Companies (TRV)
- UnitedHealth Group (UNH)
- Verizon (VZ)
- Visa (V)
- Walgreens Boots Alliance (WBA)
- Walmart (WMT)
- Walt Disney (DIS)
(Data diakses pada 12 Januari 2024)
Histori Pergerakan Harga Indeks Dow Jones
Pergerakan harga Indeks Dow Jones telah berfluktuasi sepanjang sejarahnya. Indeks ini telah mengalami beberapa periode pertumbuhan yang kuat, serta beberapa periode penurunan yang signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Wall Street Journal, berikut pola pergerakan harga Indeks Dow Jones:
Periode Pertumbuhan
- 1896-1929: Indeks Dow Jones tumbuh dengan pesat selama periode ini, dari 40,94 pada tahun 1896 menjadi 381,17 pada tahun 1929. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kuat selama periode ini.
- 1954-1966: Indeks Dow Jones tumbuh dengan pesat selama periode ini, dari 797,28 pada tahun 1954 menjadi 1.003,17 pada tahun 1966. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kuat selama periode ini, serta tren deregulasi industri.
- 1982-1999: Indeks Dow Jones tumbuh dengan pesat selama periode ini, dari 854,70 pada tahun 1982 menjadi 11.497,12 pada tahun 1999. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kuat selama periode ini, serta booming teknologi.
Periode Penurunan
- 1929-1933: Indeks Dow Jones mengalami penurunan yang signifikan selama periode ini, dari 381,17 pada tahun 1929 menjadi 41,22 pada tahun 1933. Penurunan ini dikenal sebagai Depresi Hebat, dan merupakan periode resesi ekonomi yang parah di Amerika Serikat.
- 1973-1974: Indeks Dow Jones mengalami penurunan yang signifikan selama periode ini, dari 1.050,04 pada tahun 1973 menjadi 631,14 pada tahun 1974. Penurunan ini dipicu oleh krisis energi global, yang menyebabkan inflasi yang tinggi dan resesi ekonomi.
- 2000-2002: Indeks Dow Jones mengalami penurunan yang signifikan selama periode ini, dari 11.497,12 pada tahun 2000 menjadi 7.886,27 pada tahun 2002. Penurunan ini dipicu oleh gelembung dot-com, yang runtuh akibat kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Amerika Serikat.
Periode saat Ini
Pada tahun 2023, Indeks Dow Jones telah mengalami pertumbuhan yang moderat. Indeks ini ditutup pada 37.799,11 pada tanggal 12 Januari 2023. Pergerakan harga Indeks Dow Jones telah mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2023. Indeks ini dibuka pada 36.290,27 pada tanggal 1 Januari 2023, dan ditutup pada 37.799,11 pada tanggal 12 Januari 2023.
Indeks Dow Jones mengalami kenaikan sebesar 4,2% selama periode ini. Naiknya indeks saham ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
- Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kuat
- Kenaikan laba perusahaan
- Turunnya suku bunga
Namun, indeks Dow Jones juga sempat mengalami beberapa penurunan, yang dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:
- Kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi
- Invasi Rusia ke Ukraina
- Kenaikan suku bunga
Ke depan, pergerakan harga Indeks Dow Jones akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
- Kondisi ekonomi Amerika Serikat
- Tren global
- Volatilitas pasar
Investor perlu memantau perkembangan berbagai faktor ini untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Bagaimana cara berinvestasi di Indeks Dow Jones Index?
Dow Jones adalah indeks pasar saham AS dan pergerakannya sering dijadikan sebagai indikator kondisi ekonomi Amerika Serikat. Bagi investor di Indonesia yang ingin berinvestasi dalam DJIA, ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu:
- ETF
ETF adalah dana dengan indeks pelacakan pasif. ETF yang melacak DJIA disebut sebagai ETF Dow Jones Industrial Average. ETF ini dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena indeks Dow Jones adalah indeks yang paling terkenal di dunia, banyak ETF mengaturnya untuk melacaknya. Sayangnya, volume transaksi ETF Dow Jones di BEI relatif rendah, sehingga biaya penanganannya juga relatif tinggi. Oleh karena itu, cara ini tidak disarankan untuk investor yang memiliki modal terbatas. ETF ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Mudah dibeli dan dijual
- Biaya yang relatif rendah
- Diversifikasi yang baik
Namun, ETF juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Kinerjanya tidak selalu sama dengan DJIA
- Biaya manajemen dan biaya penyimpanan ETF dapat mengurangi keuntungan investasi.
- Futures
Futures adalah kontrak yang mengikat pembeli dan penjual untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa mendatang. Futures DJIA memungkinkan investor untuk bertaruh pada pergerakan harga DJIA di masa depan. Futures DJIA dapat diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Cara ini menawarkan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, cara ini hanya disarankan untuk investor yang berpengalaman dan memiliki modal yang cukup.
Futures DJIA memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Kapasitas leverage yang tinggi
- Peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar
- Fleksibilitas yang tinggi
Namun, futures juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Risiko yang tinggi
- Biaya yang relatif tinggi
- Diperlukan pemahaman yang baik tentang pasar futures.
- CFD
CFD adalah kontrak yang memungkinkan investor untuk bertaruh pada pergerakan harga aset tanpa harus memiliki aset tersebut. CFD DJIA memungkinkan investor untuk bertaruh pada pergerakan harga DJIA di masa depan. Dibandingkan dengan futures, CFD memiliki fleksibilitas tinggi dan elastisitas besar. Tidak ada batas kadaluwarsa kontrak. Transaksi minimum adalah 0,01 tangan, dan spesifikasi transaksi produk kecil, seperti lahir untuk transaksi. CFD juga memiliki keunggulan berikut.
- Kapasitas leverage yang tinggi
- Peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar
- Fleksibilitas yang tinggi
Namun, CFD juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Risiko yang tinggi
- Biaya yang relatif tinggi
- Diperlukan pemahaman yang baik tentang pasar CFD.
Kelebihan Investasi Indeks Dow Jones
Investasi indeks Dow Jones memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
Potensi pertumbuhan yang tinggi | Indeks Dow Jones telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang. Sejak didirikan pada tahun 1896, indeks ini telah tumbuh rata-rata 7% per tahun. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang berkelanjutan. |
Diversifikasi yang luas | Indeks Dow Jones terdiri dari 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, yang mewakili berbagai sektor industri. Hal ini memberikan diversifikasi yang luas kepada investor, sehingga dapat mengurangi risiko investasi. |
Transparansi yang tinggi | Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Dow Jones diwajibkan untuk mengungkapkan informasi keuangannya secara transparan. Hal ini memudahkan investor untuk membuat keputusan investasi yang tepat. |
BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Ripple dan Prediksi Harga XRP di 2024, Meroket atau Tenggelam?
Kekurangan Investasi Indeks Dow Jones
Meskipun memiliki potensi pertumbuhan dan diversifikasi yang luas, investasi Indeks Dow Jones juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh investor:
Representasi Ekonomi AS yang Terbatas: | Kritik utama terhadap Indeks Dow Jones adalah jumlah komponennya yang hanya 30 perusahaan besar AS. Banyak yang berpendapat bahwa ini terlalu kecil untuk merepresentasikan dengan akurat keadaan ekonomi AS yang dinamis dan beragam. Mereka berpendapat bahwa S&P 500 dengan 500 perusahaan dari berbagai ukuran dan sektor merupakan indikator yang lebih baik. |
Penghitungan berdasarkan Harga Saham yang Tidak Tepat: | Kekurangan lainnya adalah metode penghitungan indeks yang hanya berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar (market cap). Akibatnya, perusahaan dengan harga saham tinggi, meskipun secara keseluruhan berukuran kecil (market cap rendah), memiliki pengaruh lebih besar terhadap pergerakan indeks. Ini dikritik sebagai representasi yang tidak akurat dari kejayaan perusahaan dalam ekonomi. |
Dampak Stock Split yang Tidak Objektif: | Penghitungan berdasarkan harga saham juga membuat pergerakan indeks dipengaruhi oleh stock split (pemecahan saham). Contohnya, kenaikan $10 dari harga saham $10 ke $20 memiliki dampak yang sama terhadap indeks dengan kenaikan $10 dari harga saham $110 ke $120, meskipun persentase kenaikannya jauh lebih besar pada saham yang lebih murah. Hal ini dianggap tidak mencerminkan perubahan perusahaan secara objektif. |
Apakah Indeks Dow Jones layak investasi di 2024?
Banyak ahli memprediksi bahwa DJIA kemungkinan akan terus menjadi salah satu indeks saham paling penting di dunia di masa depan. Data analisis dari Mitrade juga memperkirakan bahwa teks ini akan terus memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat, dan pergerakannya akan terus diperhatikan oleh investor dan analis keuangan di seluruh dunia. Sayangnya, Indeks Dow Jones diperkirakan akan menghadapi beberapa tantangan di tahun 2024, di antaranya:
- Inflasi yang tinggi
Inflasi di Amerika Serikat diperkirakan akan tetap tinggi pada tahun 2024. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi dan operasional bagi perusahaan, yang dapat menekan laba mereka.
- Kenaikan suku bunga
The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga pada tahun 2024 untuk memerangi inflasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan agregat, yang dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan.
- Ketidakpastian geopolitik
Ketidakpastian geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina, dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan yang memiliki eksposur ke wilayah tersebut.
Di sisi lain, Indeks Dow Jones juga memiliki beberapa potensi positif pada tahun 2024, termasuk:
- Pertumbuhan ekonomi yang solid
Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan terus tumbuh secara solid pada tahun 2024. Hal ini dapat mendorong permintaan produk dan jasa dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Dow Jones.
- Peningkatan laba perusahaan
Peningkatan permintaan produk dan jasa dapat mendorong peningkatan laba perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Dow Jones.
- Kenaikan harga saham
Kenaikan laba perusahaan dapat mendorong kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Dow Jones.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, apakah Indeks Dow Jones layak investasi di tahun 2024? Jawabannya tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi investor. Bagi investor yang memiliki profil risiko yang agresif dan menginginkan potensi pertumbuhan yang tinggi, Indeks Dow Jones dapat menjadi pilihan yang menarik. Indeks ini memiliki potensi untuk memberikan pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang.
Namun, bagi investor yang memiliki profil risiko yang konservatif, Indeks Dow Jones mungkin bukan pilihan yang tepat. Indeks ini memiliki risiko yang relatif tinggi, terutama jika terjadi resesi ekonomi atau krisis keuangan. Secara keseluruhan, investor perlu melakukan analisis dan pertimbangan yang matang sebelum berinvestasi dalam Indeks Dow Jones. Investor perlu memahami potensi risiko dan potensi keuntungan dari investasi ini.
Tips Investasi Indeks Dow Jones
Jika Anda berminat berinvestasi indeks Dow Jones di tahun 2024 ini, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Lakukan riset sebelum berinvestasi
Sebelum berinvestasi dalam Indeks Dow Jones, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu untuk memahami potensi risiko dan potensi keuntungan dari investasi ini. Investor perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks, seperti kondisi ekonomi, suku bunga, dan ketidakpastian geopolitik.
- Diversifikasikan portofolio Anda
Tidak ada jaminan bahwa Indeks Dow Jones akan terus tumbuh di tahun 2024. Oleh karena itu, penting untuk mendiversifikasikan portofolio Anda dengan berinvestasi dalam berbagai aset, termasuk indeks lain, obligasi, dan uang tunai. Cara ini dapat membantu mengurangi risiko kerugian.
- Bersabarlah
Investasi dalam Indeks Dow Jones adalah investasi jangka panjang. Investor perlu bersabar dan tidak mengharapkan keuntungan instan. Indeks Dow Jones telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang, tetapi ada juga periode-periode penurunan harga.
- Gunakan stop loss
Stop loss adalah perintah untuk menjual saham Anda jika harga turun di bawah level tertentu. Stop loss dapat membantu Anda membatasi kerugian jika harga saham turun secara tiba-tiba.
- Hindari FOMO
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. FOMO dapat mendorong Anda untuk berinvestasi dalam Indeks Dow Jones ketika harga sedang naik. Namun, penting untuk ingat bahwa harga saham bisa turun secepat naik. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi dengan hati-hati dan tidak terbawa oleh FOMO.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk berhasil dalam berinvestasi indeks Dow Jones di tahun 2024.
Gunakan Mitrade untuk Berinvestasi Indeks Dow Jones
Jika Anda tertarik untuk memperdagangkan CFD Dow Jones Index, Anda dapat menggunakan platform Mitrade untuk transaksi. Mitrade adalah pedagang sekuritas luar negeri yang diawasi oleh ASIC. Penjualan dan penjualan biaya gratis. Selain indeks Dow Jones, ada target lain, seperti saham AS, saham, cryptocurrency, dan mata uang valuta asing. Dengan Platform Mitrade, Anda dapat memperdagangkan kontrak perbedaan saham populer global. Berikut adalah beberapa keunggulan berdagang CFD saham global di platform Mitrade:
- Dapat melakukan transaksi beli dan jual, sehingga Anda dapat memanfaatkan baik tren naik maupun turun pasar.
- Leverage dapat disesuaikan, sehingga Anda dapat meningkatkan potensi keuntungan Anda dengan modal yang lebih sedikit.
- Tidak ada biaya komisi untuk membeli atau menjual saham, sehingga Anda dapat menghemat biaya transaksi.
- Fitur-fitur seperti stop loss dan negative balance protection membantu Anda mengelola risiko dengan lebih baik.
Dengan Mitrade, Anda juga bisa mendapatkan beberapa keuntungan berikut:
- Perdagangan dua arah
CFD saham memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi beli dan jual. Hal ini berarti Anda dapat memanfaatkan baik tren naik maupun turun pasar. Jika Anda memperkirakan bahwa harga saham akan naik, Anda dapat melakukan transaksi beli. Jika Anda memperkirakan bahwa harga saham akan turun, Anda dapat melakukan transaksi jual. Kemampuan untuk melakukan transaksi dua arah memberikan Anda lebih banyak fleksibilitas dan peluang untuk mendapatkan keuntungan.
- Leverage
Leverage adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk memperbesar posisi Anda dengan modal yang lebih sedikit. Misalnya, jika Anda memiliki modal sebesar Rp10 juta dan leverage 1:10, Anda dapat membuka posisi sebesar Rp100 juta. Leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan Anda, tetapi juga meningkatkan risiko Anda. Jadi, Anda perlu menggunakan leverage ini dengan bijak dan memahami dengan baik risiko yang mungkin terjadi.
- Biaya transaksi yang rendah
Mitrade tidak membebankan biaya komisi untuk membeli atau menjual saham. Hal ini berarti Anda dapat menghemat biaya transaksi dan meningkatkan potensi keuntungan Anda.
- Fasilitas manajemen risiko
Mitrade menyediakan berbagai fasilitas manajemen risiko untuk membantu Anda melindungi modal Anda. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
- Stop loss: Stop loss adalah perintah otomatis untuk menutup posisi Anda jika harga mencapai level tertentu. Stop loss dapat membantu Anda membatasi kerugian Anda jika harga saham bergerak tidak sesuai dengan perkiraan Anda.
- Negative balance protection: Negative balance protection adalah fitur yang melindungi modal Anda dari kerugian lebih lanjut jika harga saham bergerak melawan Anda.
Kesimpulan
Dalam jangka panjang, dapat dikatakan bahwa ia telah meningkat sepanjang jalan, mendapat manfaat dari pembangunan ekonomi AS yang berkelanjutan, dan harga saham atas nama perusahaan juga telah meningkat sepanjang jalan. Meskipun angsa hitam di pasar 2022 Telah muncul tanpa henti, ini juga memungkinkan investor menemukan peluang investasi untuk memasuki pasar. Indeks Dow Jones saat ini berfluktuasi ratusan poin per hari, dan kadang -kadang bahkan ribuan poin pasang surut. Dapat dikatakan bahwa investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek adalah alat yang sangat cocok. Jika Anda ingin berinvestasi dalam indeks pasar saham A.S. CFD, melalui leverage sedang dan vakum panjang. Karakteristik, apakah itu lindung nilai atau spekulatif, alat -alat ini sangat cocok.
Disclaimer: Artikel mengenai Indeks Dow Jones ditulis untuk edukasi. Data didapatkan dari sumber relevan dan analis profesional dari tim Mitrade.