ADX Adalah: Definisi, Cara Trading, hingga Tips Menggunakanya dalam Trading
Adx adalah indikator yang banyak digunakan trader untuk mendeteksi kekuatan trend di pasar. Indikator ini juga bisa Anda manfaatkan untuk trading di berbagai instrumen keuangan, baik itu saham, future, forex, komoditas, dan sejenisnya. Dengan bantuan indikator ini, Anda bisa melihat seberapa kuat trend yang sedang berlaku di pasar sehingga Anda bisa menemukan peluang entry yang tepat. Lalu bagaimana cara memanfaatkan indikator ADX untuk trading? Berikut ulasan lengkapnya:
Table of Contents
Apa Itu ADX?
ADX atau Average Directional Index adalah sebuah indikator dalam trading yang digunakan untuk mengukur kekuatan trend di pasar. ADX bukan sebuah indikator yang menunjukan arah perdagangan tetapi hanya mencatat kekuatan sebuah trend. Indikator ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder yang juga menciptakan indikator relative strength index dan parabolic sar.
ADX di plot sebagai garis tunggal dengan nilai mulai dari nol hingga 100. Perhitungan ADX didasarkan pada rata-rata pergerakan dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu, dengan pengaturan default sebanyak 14 bar.
Nilai-nilai yang tertera pada indikator ADX akan membantu trader untuk mengidentifikasi tren terkuat dan paling menguntungkan untuk entry sell. Nilai dalam indikator juga membantu membedakan antara kondisi trending dan non-trending.
Cara Membaca Indikator ADX
Cara membaca indikator ADX sangat mudah. Secara teori, jika garis indikator ADX naik, hal itu menunjukan bahwa trend sedang menguat atau pasar sedang trending. Jika garis indikator IDX turun maka trend sedang melemah. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ADX terdiri dari sebuah garis tunggal dengan nilai nol hingga 100.
Ketika garis ADX berada di atas nilai 25, hal itu menunjukan bahwa trend yang terjadi sedang menguat. Jika garis ADX berada di bahwa nilai 25, hal itu menandakan bahwa trend di pasar sedang melemah atau konsolidasi. Indikator ADX, terutama di platform metatrader 4 dan metatrader 5 biasanya disandingkan dengan indikator directional movement index (DI), yang memiliki kutub positif dan negatif.
Ketika DI positif berada di atas DI negatif, hal itu menandakan bahwa pasar sedang bullish. Sebaliknya, posisi DI negatif yang berada di atas DI positif menunjukan bahwa pasar sedang bearish. Untuk mempermudah Anda membaca indikator ADX, berikut ringkasan yang bisa membantu Anda untuk memahaminya:
- ADX > 25 menunjukan trend kuat
- ADX< 25 menunjukan trend lemah atau konsolidasi
- DI positif di atas DI negatif menunjukan pasar sedang bullish
- DI negatif di atas DI positif menunjukan pasar sedang bearish.
Cara Trading Dengan Indikator ADX
Indikator ADX bisa memberikan Anda sinyal untuk entry point agar menghasilkan profit maksimal dalam trading. Untuk trading dengan indikator ADX, berikut penjelasannya:
Entry Buy
Entry buy bisa Anda lakukan ketika garis ADX berada di atas nilai 25. Lalu pastikan juga bahwa DI positif memotong DI negatif, kemudian Anda juga perlu memastikan bahwa DI positif berada di atas DI negatif. Ketika komponen tersebut sudah tervalidasi, Anda bisa segera melakukan entry buy dan letakan stop loss saat low signal day. Selama stop loss belum terjadi, signal tersebut akan tetap valid. Anda juga bisa melakukan hold dan trailing stop untuk memperbesar potensi profit jika sinyal buy masih terlihat.
Entry Sell
Sebelum entry sell, Anda harus memastikan bahwa garis ADX berada di bawah nilai 25. Lalu pastikan bahwa DI negatif memotong DI positif ke atas. Setelah itu, Anda bisa bersiap untuk entry sell dengan menempatkan stop loss pada high signal day. Sinyal tersebut akan tetap valid selama stop loss belum terjadi. Sama halnya dengan entry buy, Anda bisa melakukan trailing stop dan hold untuk memperbesar potensi profit ketika sinyal sel tersebut masih terlihat.
Strategi Trading Forex Dengan Indikator ADX
Ada beberapa strategi tertentu yang bisa Anda gunakan untuk trading dengan indikator ADX. Berikut strategi tersebut:
1. Counter ADX
Strategi counter ADX dilakukan dengan melihat adanya peluang reversal dengan mendeteksi munculnya garis indikator ADX yang membentuk puncak. Contoh dalam chart pergerakan harga bisa Anda lihat dalam gambar berikut:
Dalam gambar tersebut, terlihat bahwa harga mengalam reversal dari uptrend ke downtrend saat indikator ADX membentuk lembah. Namun saat indikator membentuk puncak, maka instrumen trading tersebut mengalami reversal dari downtrend ke uptrend. Ketika peluang reversal terbentuk, Anda bisa bersiap entry point. Jika indikator AD membentuk puncak, Anda bisa bersiap melakukan entry buy. Sementara itu, entry sell bisa Anda lakukan saat indikator ADX membentuk lembah.
2. Convergent dan divergent
Convergent merupakan kondisi saat harga dalam kondisi downtrend namun indikator ADX menunjukan trend naik. Kondisi tersebut merupakan sinyal terjadinya bullish atau kenaikan harga. Kondisi konvergen bisa kita lihat saat candlestick dalam kondisi downtrend di mana candle tersebut membentuk new low namun indikator ADX membentuk new high, Kondisi tersebut bisa menjadi sinyal terjadinya bullish sehingga Anda bisa bersiap entry buy. Agar lebih jelas, Anda bisa melihat contohnya pada chart harga di bawah ini:
Divergent merupakan kebalikan convergent. Kondisi ini terjadi saat pergerakan harga dalam kondisi uptrend namun indikator ADX menunjukan penurunan atau downtrend. Hal itu merupakan tanda bahwa harga akan segera turun. Jadi, Anda bisa taking profit dengan melakukan entry sell. Untuk contoh lebih jelas Anda bisa melihat gambar char harga di bawah ini:
3. Direct movement index
Strategi ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan indikator tambahan yang bernama direct movement index (DI). Indikator DI memiliki dua kutub, yaitu DI positif dan DI negatif. DI positif biasanya dilambangkan dengan garis warna hijau dan DI negatif dilambangkan dengan garis warna merah. Ketika DI positif melakukan cross terhadap DI negatif,di mana DI negatif berada di atas, hal itu merupakan sinyal bagi trader untuk melakukan entry sel. Namun saat DI positif berada di atas dan DI negatif berada di bawah, hal itu merupakan sinyal agar kita melakukan entry buy. Biasanya, indikator DI ini bisa kita temukan di platform metatrader 4 dan metatrader 5. Contoh lebih jelas bisa Anda saksikan melalui gambar di bawah ini:
Tips Trading Dengan Indikator ADX
Selain menerapkan strategi yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda juga bisa meraih profit maksimal dengan menggunakan tips berikut:
1. Tunggu sampai nilai indikator ADx mencapai 25
Hal ini memang membutuhkan kesabaran. Akan tetapi, menunggu hingga indikator ADX mencapai nilai 25 akan membantu Anda untuk taking profit secara maksimal. Bahkan sebelum kita melihat apakah trend pasar sedang naik atau turun, kita harus menunggu indikator ADX menunjukkan nilai di atas 25. Sebab,, angka di atas 25 menunjukkan tren yang kuat dan kemungkinan tren naik.
Melihat trend pasar memang bisa menjadi acuan yang baik untuk entry point. Namun, kita juga harus mendeteksi apakah trend tersebut kuat atau lemah. Untuk mengukur arah trend, kita juga perlu melihat aksi harga yang sebenarnya. Karena itulah, kita juga harus menunggu nilai indikator ADX mencapai angka 25.
2. Pakai 50 candle terakhir untuk melihat trend
Berapapun time frame yang Anda gunakan dalam trading, Anda membutuhkan cara praktis untuk mendeteksi jenis trend. Dengan menggunakan ukuran sampel 50 candle untuk menentukan tren, Anda bisa lebih mudah mendeteksi trend yang sedang terjadi saat ini. Setelah itu, Anda bisa berfokus pada trigger yang ditunjukan oleh indikator ADX sebagai acuan entry point.
3. Kombinasikan dengan indikator RSI
Agar hasil analisa sinyal entry point lebih kuat, Anda bisa mengkombinasikannya dengan bantuan indikator RIS. Jika indikator RSI menunjukkan skala di bawah 30%, hal itu menandakan bahwa pasar sedang berada di zona oversold dan akan terjadi pembalikan dari uptrend ke downtrend. jika RSI menunjukan skala di atas 70%, hal itu menunjukan bahwa pasar sedang berada di zona overbought dan trend akan beralih dari downtrend ke uptrend.. Lalu Anda bisa melihat kembali petunjuk dari indikator ADX untuk memastikan akurasi hasil analisa.
4. Lakukan taking profit saat indikator ADX berada di bawah nilai 25
Setelah potensi tren yang kuat melemah, Anda bisa melihat untuk mengambil keuntungan dan menunggu peluang entry point lainnya. Untuk mendapatkan hal tersebut, Anda bisa bersiap taking profit saat indikator ADX menembus kembali di bawah nilai 25. Pembacaan ADX di bawah 25 menunjukkan tren yang terjadi mulai kehabisan kekuatan.
Kelebihan Indikator ADX
Indikator ADX memiliki beberapa kelebihan yang sayang dilewatkan. Berikut kelebihan indikator ADX:
✅Membantu mengukur kekuatan trend | ✅Mudah dibaca | ✅Menunjukan momentum trend secara keseluruhan |
Indikator ADX akan membantu kita mengukur seberapa kuat trend yang sedang terjadi. Sebab, mengetahui apakah pasar sedang bullish dan bearish saja tidak cukup untuk entry point. Kita juga perlu mengukur kekuatan trend tersebut agar tahu seberapa lama entry posisi yang kita ambil harus dipertahankan. | Membaca indikator ADX tergolong mudah dan bisa dilakukan oleh pemula. Secara garis besar, kita hanya perlu melihat apakah garis indikator bergerak ke atas atau ke bawah. Jika garis indikator ADX bergerak ke atas, hal itu menunjukan bahwa trend sedang kuat. Akan tetapi, trend yang lemah atau konsolidasi akan membuat indikator bergerak ke arah bawah. Pembacaan indikator ini juga tidak memerlukan analisa matematika yang rumit sehingga bisa dilihat hanya dengan pandangan mata saja. | Pergerakan garis indikator ADX biasanya membentuk puncak dan lembah. Rangkaian puncak yang terbentuk itu merupakan representasi visual dari momentum tren secara keseluruhan. Indikator ADX membantu kita menunjukkan kapan tren mendapatkan atau kehilangan momentumnya secara jelas. Momentum adalah kecepatan harga. Jika rangkaian puncak yang terbentuk semakin meningkat, hal itu menunjukan bahwa momentum trend semakin meningkat. Sebaliknya, jika rangkaian puncak semakin rendah, hal itu menunjukan bahwa momentum trend secara keseluruhan semakin melemah. Mengetahui momentum trend yang terjadi akan membantu trader untuk menentukan kapan saatnya exit dari transaksi di pasar. |
Kekurangan Indikator ADX
Indikator ADX tidak bisa Anda gunakan sebagai acuan tunggal karena memiliki beberapa kelemahan seperti berikut:
❌Tidak cocok untuk aset yang sangat fluktuatif dan bergerak lambat | ❌Tidak dapat menentukan jenis trend | ❌Sinyal entry point yang lamban |
Indikator ADX kurang cocok digunakan jika Anda trading di pasar saham atau memilih instrumen trading yang sangat fluktuatif dengan pergerakan yang lambat. Sebab, instrumen trading yang sangat fluktuatif dan bergerak lamban biasanya tidak akan mengikuti sinyal yang ditunjukan oleh indikator sehingga sering terjadi false signal. | Indikator ini hanya membantu kita untuk menentukan kekuatan sebuah trend yang terjadi, bukan untuk mendeteksi apakah trend yang terjadi sedang bullish atau bearish. Karena itu, kita masih memerlukan jenis analisis teknikal yang lain untuk menentukan jenis trend yang sedang terjadi. | Sinyal yang diberikan oleh indikator ADX cenderung lamban sehingga tidak cocok untuk trader jangka panjang. Sebab, penggunaan indikator ADX didasarkan pada cara kerja moving average yang seringkali memberikan sinyal dengan lamban. |
Rekomendasi Broker Forex Terpercaya
Bagi Anda yang ingin meraih untuk maksimal melalui pasar forex, Anda bisa bergabung bersama Mitrade. Mitrade adalah broker forex internasional dengan banyak pilihan instrumen trading. Selain telah mengantongi regulasi dari lembaga otoritas keuangan Australia dan Kepulauan Cayman, Mitrade juga telah mendapatkan penghargaan tingkat dunia sebagai broker terbaik. Pelayanan di Mitrade juga sangat memuaskan. Anda bisa deposit dana hanya dari US$ 50 saja. Fasilitas leverage yang mencapai 1:1000 juga membantu Anda untuk melakukan transaksi di pasar dengan modal ringan. Proses buka akun di Mitrade pun juga bisa dilakukan dalam hitungan menit sehingga tak menguras banyak waktu dan tenaga. Bagi Anda yang ingin bergabung bersama Mitrade, berikut caranya:
- Buka laman resmi Mitrade atau download aplikasi selulernya yang bisa Anda dapatkan melalui Play Store atau App Store.
- Pilih menu “create account” dan lakukan registrasi dengan mengisi semua data yang diperlukan. Registrasi juga bisa Anda lakukan dengan akun Facebook, Gmail, Apple ID, atau nomor telepon.
- Lanjutkan dengan proses verifikasi menggunakan foto kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku (minimal 6 bulan terakhir).
- Setelah verifikasi, Anda bisa deposit dana melalui e-wallet atau transfer virtual account.
- Pilih instrumen trading yang Anda inginkan (Mitrade menyediakan instrumen trading berupa emas, komoditas, forex, saham, indeks, dan cryptocurrency)
- Lakukan analisa dengan bantuan indikator yang tersedia (ada ratusan indikator yang disediakan oleh Mitrade), lalu lanjutkan dengan entry posisi di pasar.
- Setelah target profit terpenuhi, Anda bisa melakukan withdraw ke rekening pribadi tanpa dipungut biaya apapun.
Kesimpulan
Jika Anda bingung apakah trend akan berlanjut atau terhenti, Anda bisa memanfaatkan indikator ADX untuk menganalisis hal tersebut. Dengan bantuan indikator ADX, Anda tak perlu bingung lagi untuk memutuskan apakah Anda harus tetap mempertahankan posisi atau exit dari perdagangan di pasar modal. Namun, jangan gunakan indikator ADX sebagai acuan tunggal untuk entry posisi. Sebab, indikator ini juga bisa memberikan false signal.
FAQ -Frequently Ask Question
Pertanyaan tentang indikator FAQ yang sering ditanyakan oleh trader forex antara lain:
- Time frame berapa yang cocok dipasangkan dengan indikator ADX?
Pengaturan standar untuk penggunaan indikator ADX adalah 14 periode. Tetapi analis biasanya menggunakan ADX dengan pengaturan paling rendah 7 periode atau tertinggi 30 periode.
- Indikator apa yang bisa dikombinasikan dengan ADX?
Untuk memberikan hasil analisa yang akurat, Anda bisa mengkombinasikan indikator ADX dengan indikator Relative Strength Index atau RSI. Karena ADX bisa membantu kita mengukur intensitas trend dan RSI dapat membantu entri dan keluar dengan memberikan komponen berbasis waktu pada tren.
Disclaimer: Artikel ini ditulis hanya untuk tujuan edukasi dan referensi bukan memaksa Anda untuk trading. Trading adalah aktivitas beresiko tinggi sehingga Anda perlu memiliki persiapan dan pengetahuan matang mengenai pasar modal.