Ini 8 Jenis Indikator Analisis Teknikal Basic, Pemula Wajib Baca
Dalam trading forex, trader dapat menggunakan indikator analisis teknikal basic agar dapat tampil secara profesional dan menghasilkan keuntungan di pasar. Terdapat banyak pilihan indikator Analisis Teknikal yang dapat digunakan, semua tergantung dari kebutuhan dan selera masing-masing. Berikut ini 8 jenis indikator Analisis Teknikal basic yang perlu Anda tahu.
Table of Contents
1. Moving Average-Indikator Analisis Teknikal Basic
Moving Average (MA) atau rata-rata pergerakan merupakan salah satu indikator Analisis Teknikal forex atau saham yang umum digunakan dalam analisis teknikal. Pentingnya menghitung rata-rata pergerakan forex adalah untuk memperlancar data harga dengan membuat harga rata-rata yang terus diperbarui. Dengan menghitung rata-rata bergerak, dampak fluktuasi jangka pendek pada harga forex atau saham selama jangka waktu tertentu dapat terus dipantau.
Moving Average juga digunakan untuk menghitung dan mengidentifikasi arah trend saham serta menentukan posisi. Penghitungan analisis ini berdasarkan pada harga masa lalu. Artinya, semakin lama periode waktu rata-rata pergerakan, maka semakin besar lag. Angka dari Moving Average akan diikuti oleh para trader dan dianggap sebagai sinyal perdagangan yang penting.
Jenis/Tipe Moving Average
Terdapat 2 tipe dari Moving Average atau rata-rata bergerak, yaitu:
- Simple Moving Average (SMA) atau rata-rata pergerakan sederhana, adalah perhitungan yang mengambil rata-rata dari beberapa harga tertentu selama periode tertentu di masa lalu.
- Exponential Moving Average (EMA) atau rata-rata pergerakan eksponensial, adalah rata-rata tertimbang mementingkan harga saham pada hari-hari terakhir serta menjadikannya sebagai indikator yang lebih responsif terhadap harga baru.
Kelebihan dan Kekurangan Moving Average
Kelebihan Moving Average antara lain:
- Dapat memperkirakan harga saham atau forex dengan data yang stabil dan data yang tidak menunjukkan tren serta fluktuasi
- Mudah dipahami dan digunakan, bahkan oleh pemula
- Hasil dari analisis ini cukup stabil
Kekurangan Moving Average antara lain:
- Kurang akurat untuk menganalisis tren harga terbaru
- Membutuhkan data yang banyak di periode lalu sehingga hanya cocok digunakan oleh trader jangka panjang
- Lambat dalam merespon perubahan data yang cepat di pasar
BACA JUGA: Moving Average: Definisi, Manfaat dan Jenisnya
Bagaimana Cara Membacanya?
Moving Average merupakan analisis teknikal basic sehingga cara membacanya tergolong mudah. Moving Average yang bergerak naik menandakan bahwa tren harga forex sedang meningkat. Peningkatan tren harga tersebut dapat dilihat melalui bullish crossover, yaitu ketika MA jangka panjang dalam posisi melintang di atas MA jangka pendek.
Sebaliknya, Moving Average yang bergerak turun atau melandai mengindikasikan bahwa tren harga forex sedang lesu. Tren harga yang menurun ditandai dengan bearish crossover, yaitu kondisi ketika MA jangka panjang melintang di bawah MA jangka pendek.
2. Bollinger Bands-Indikator Analisis Teknikal terbanyak digunakan
Indikator forex akurat berikutnya adalah Bollinger Bands. Bollinger Bands merupakan indikator Analisis Teknikal forex yang berfungsi untuk mengukur volatilitas serta kisaran harga forex. Bollinger Bands dapat merangkum pergerakan harga serta memberikan batas harga tertinggi serta terendah. Pergerakan harga tersebut menunjukkan tren jangka menengah dalam waktu tertentu.
Terdapat garis maksimum dan minimum serta volatilitas yang ditampilkan dalam sebuah grafik. Dengan grafik tersebut, trader dapat menganalisa pasar serta menentukan strategi terbaik untuk perdagangannya.
Jenis Bollinger Bands
Terdapat setidaknya 6 jenis indikator Bollinger Bands yang dapat dipraktikkan oleh trader, antara lain:
- Double Bottom
- Reversals (Pembalikan)
- Riding the Bands
- Bollinger Band Squeeze (Memeras Pita)
- Snap Back to the Middle of the Bands (Kembali ke Tengah Pita)
- Trading Inside the Bands (Trading di Dalam Garis/Pita)
Kelebihan dan Kekurangan
Sama seperti indikator Moving Average, Bollinger Bands juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang penting untuk diketahui trader. Kelebihannya antara lain:
- Dapat mendeteksi dan menganalisa kapan suatu tren akan berakhir
- Dapat mengetahui saat terjadinya sideway
- Mengetahui kapan terjadi overbought dan oversold
Meskipun demikian, strategi ini umumnya hanya akan mampu menganalisa pasar jangka panjangs aja. Sedangkan untuk pasar jangka pendek, strategi dan indikator ini tidak disarankan. Anda masih perlu menggunakan tambahan indikator lain untuk menganalisa pasar forex jangka pendek.
BACA JUGA: 6 Strategi Bollinger Band, 70% Investor Tidak Paham!
Bagaimana Cara Membacanya?
Membaca dan menganalisa pasar dengan menggunakan Bollinger Band perlu memperhatikan 3 garis indikator utama, yaitu:
- Upper Bands
- Middle Bands
- Lower Bands
Indikator utama yang menjadi acuan dalam trading forex adalah Upper Bands dan Lower Bands, yang mampu menganalisa pergerakan harga pasar serta menghitung volatilitas. Sedangkan Middle bands hanya dijadikan batas antara 2 indikator serta menjadi tolak ukur dalam menentukan harga.
3. MACD-Indikator Analisis Teknikal terpopuler
MACD atau Moving Average Convergence Divergence merupakan indikator Analisis Teknikal basic dalam trading forex yang menunjukkan hubungan rata-rata antara 2 pergerakan harga sekuritas. Indikator ini menunjukkan adanya overbought serta oversold dengan melihat rata-rata pergerakan harga (MA) jangka panjang dan jangka pendek. MACD ditunjukkan dengan sebuah garis, yang mana garis tersebut merupakan selisih antara MA jangka panjang dengan MA jangka pendek.
Pada indikator MACD, titik berat utama terletak pada moving average atau rata-rata pergerakan mata uang dalam satu periode tertentu. MACD juga menunjukkan perbedaan antara rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) yang bergerak cepat atau lambat dari harga penutupan.
Jenis MACD
Indikator forex MACD terdiri dari 2 jenis, yaitu:
- Crossover, yaitu membandingkan garis MACD dengan garis sinyalnya. Ketika garis MACD berada di bawah garis sinyal maka terjadi bearish sehingga trader perlu menjual aset. Dan ketika garis MACD berada diatas garis sinyal, maka terjadi sinyal bullish yang artinya trader perlu segera masuk pasar dan membeli aset.
- Divergence, yaitu kondisi yang terjadi ketika garis MACD (titik tertinggi dan terendah) berseberangan dengan harga aset di titik tertinggi dan terendah.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan indikator MACD antara lain:
- Mudah digunakan dan diaplikasikan oleh trader
- Dapat menunjukkan dan menentukan trend saat ini
- Sinyal yang ditunjukkan cukup obyektif
Kekurangan atau kelemahan dari MACD antara lain:
- Kerap memberikan ‘false signal’ atau sinyal palsu ketika kondisi pasar mengalami sideway
- Terdapat settingan standar MACD yaitu 12,26,9 yang sulit ditebak apakah cocok untuk trading jangka pendek atau jangka panjang
BACA JUGA: Inilah Cara Membaca Indikator MACD Terlengkap 2021
Bagaimana Cara Membacanya?
MACD terdiri dari dua garis silinder merah dan biru. Garis merah disebut garis DIF atau garis cepat, sedangkan garis biru merupakan garis DEM atau garis sinyal. Garis lurus di tengah adalah sumbu nol, dan kolom merah dan hijau adalah kolom energi.
MACD memiliki 2 buah garis utama dalam menunjukkan sinyal dan tren harga saham. Garis pertama adalah garis indikator MACD yaitu selisih antara rata-rata harga jangka panjang dengan jangka pendek, sedangkan garis kedua merupakan garis MA yang berfungsi memberikan sinyal. Selain kedua garis tersebut, MACD juga dikombinasikan dengan histogram yang membentuk kumpulan batang menghadap ke atas serta kumpulan batang menghadap ke bawah garis level 0.
Cara membaca indikator ini cukup mudah, yaitu saat tren harga sedang naik maka garis MACD akan berada diatas level 0. Sebaliknya, saat tren harga turun, maka garis MACD akan berada di bawah level 0.
4. Parabolic SAR
Indikator forex akurat berikutnya yang dapat digunakan oleh trader dalam menganalisa pasar adalah Parabolic SAR. Parabolic SAR merupakan indikator teknikal yang digunakan untuk melihat kapan berakhirnya tren dan kapan harga aset akan berbalik arah. Umumnya indikator ini digunakan ketika pasar dalam kondisi tren.
Melalui indikator ini, akan terlihat sinyal beli dan sinyal jual yang jelas. Sinyal beli ditunjukkan ketika titik-titik (dot) indikator berada di bawah grafik, sedangkan sinyal jual ditunjukkan ketika titik-titik (dot) berada di atas grafik.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dan kekurangan menggunakan Parabolic SAR sebagai indikator teknikal forex antara lain:
Kelebihan | kekurangan |
Dapat menunjukkan tren yang kuat | Saat kondisi pasar sideway, sinyal trading yang diberikan kurang |
Menjaga trader tetap aman dalam posisinya | Tidak semua jenis kondisi pasar cocok menggunakan indikator ini |
Menunjukkan sinyal atau gerakan melawan tren (pembalikan) |
Bagaimana Cara Membacanya?
Dalam menentukan tren yang ada di pasar, Parabolic SAR memanfaatkan titik tertinggi dan terendah dalam pasar. Dari titik tersebut kemudian dilihat lagi apakah membentuk titik-titik baru. Indikator ini nantinya akan menunjukkan level stop (berhenti) dan level reserve (berbalik arah) yang terlihat pada grafik.
Level stop dan reserve tersebut dapat ditentukan dan dihitung melalui rumus:
Titik SAR = SAR saat ini + AF x (EP saat ini – SAR saat ini)
Keterangan:
AF: faktor akselerasi yang nilainya bisa berubah dan meningkat. Nilai awal AF adalah 0,02 yang akan meningkat secara bertahap sebanyak 0,02 hingga mencapai nilai maksimum sebesar 0,20.
EP: titik ekstrim yang merupakan harga tertinggi atau terendah selama tren saat ini
Ketika harga masih berada dalam batasan kurva pada grafik, artinya pasar sedang tren. Namun ketika harga sulit menembus kurva, maka ini menunjukkan bahwa Anda perlu menutup posisi dan berbalik arah.
5. Average Directional Movement Index (ADX)
Average Directional Movement Index (ADX) merupakan indikator forex secara teknikal yang memberikan sinyal setelah harga telah membentuk tren. Indikator ini dimanfaatkan untuk melihat arah serta kekuatan tren, juga menunjukkan kapan tren mulai menguat serta kapan tren mulai melemah. Umumnya indikator ini digunakan ketika pasar dalam keadaan sideway.
Indikator ADX merupakan kombinasi dari 3 garis, yaitu garis ADX itu sendiri, garis +DI dan -DI. Garis ADX menunjukkan kekuatan trend tanpa melihat arah pergerakan tren, sedangkan garis +DI dan -DI bersifat melengkapi dengan memperlihatkan arah pergerakan harga di masa kini.
Jika dihitung secara manual, penghitungan garis ADX, +DI dan -DI sangatlah rumit. Terdapat rumusan logika matematika serta Average True Range yang juga divariasikan dengan indikator Moving Average lainnya.
Jenis ADX
Terdapat 3 buah komponen dalam indikator ADX, yaitu:
- Positive Directional Indicator (+DI), merupakan garis indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan ketika harga naik
- Negative Directional Indicator (-DI), merupakan garis indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan ketika harga turun
- Average Directional Indicator (ADX), merupakan gabungan dari +DI dan -DI yang difilter dan dikombinasikan dengan Moving Average
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan indikator ADX meliputi:
- Dapat mengukur kekuatan trend
- Dapat menampilkan tren dan range harga
Kekurangan indikator ADX antara lain:
- Penghitungan rumusnya cukup rumit
- Memerlukan analisis yang mendalam untuk mempraktekannya
Bagaimana Cara Membacanya?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, indikator ADX memiliki tiga buah garis, yaitu garis ADX, +DI, dan -DI. Karena indikator ini menunjukkan kekuatan tren harga, maka semakin tinggi nilai ADX, trend akan semakin kuat. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah nilai ADX maka semakin lemah tren-nya.
Sedangkan garis +DI dan -DI menunjukkan arah pergerakan harga. Jika +DI berada diatas garis -DI, maka pergerakan harga saat ini adalah naik. Sebaliknya, jika -DI berada diatas garis +DI, maka pergerakan harga saat ini turun. Hal ini menunjukkan bahwa sinyal buy muncul saat +DI melintasi garis -DI ke atas dan sinyal sell muncul saat -DI melintasi garis +DI ke arah atas.
Indikator ADX terdiri dari skala 0 hingga 100. Untuk membaca indikatornya cukup mudah, jika harga dibawah skala 20 maka pasar sedang melemah. Sedangkan ketika harga menunjukkan skala diatas 50 maka tren pasar sedang menguat. Anda dapat masuk ke pasar ketika tren mulai meningkat, dan meninggalkan posisi ketika tren mulai melemah.
6. Fibonacci Retracement
Fibonacci Retracement merupakan indikator forex yang cukup populer di kalangan trader. Indikator ini membantu trader secara teknikal untuk melihat serta menentukan level support dan resistance pada harga aset. Dengan melihat indikator ini, trader dapat menentukan strategi apakah harus masuk atau keluar dari pasar.
Fibonacci Retracement menunjukkan besaran penurunan harga sebuah aset sementara berdasarkan deret angka Fibonacci. Deret angka tersebut diletakkan dalam grafik harga aset dalam bentuk horizontal. Garis inilah yang kemudian dikenal sebagai Fibonacci Retracement Levels. Ketika harga mendekati garis Fibonacci, maka kemungkinan terjadi perubahan tren.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Fibonacci Retracement antara lain:
- Membantu menentukan level support dan resistance
- Menentukan kapan trader dapat masuk atau keluar pasar
Meskipun demikian, indikator Fibonacci Retracement perlu digabungkan dengan indikator lain untuk mendapatkan hasil yang valid dalam menentukan langkah. Indikator ini sulit jika berdiri sendirian tanpa kombinasi indikator lain.
Bagaimana Cara Membacanya?
Sebelum menemukan titik-titik Fibonacci, trader perlu menentukan titik tertinggi dan terendah terlebih dahulu. Titik tertinggi disebut swing high dan titik terendah disebut swing low.
Kemudian trader perlu menentukan area support dan resistance dengan melihat level Fibonacci Retracement. Umumnya terdapat 6 level fibonacci retracement, yaitu:
- Level 0,0%
- Level 23,6%
- Level 38,2%
- Level 50%
- Level 61,8%
- Level 100%.
Level yang paling kerap digunakan dalam indikator Fibonacci Retracement adalah level 38.2%, level 50% dan level 61,8%. Dari level tersebut, akan muncul sinyal buy dan sell yang dapat dijadikan acuan oleh trader.
7. RSI (Relative Strength Index)
Indikator forex akurat berikutnya adalah RSI (Relative Strength Index). Indikator ini dapat mengukur besarnya volatilitas harga serta melihat apakah pasar dalam keadaan overbought atau oversold. RSI tampil sebagai grafik yang bergerak di antara 2 titik dengan skala 0 hingga 100.
Untuk menentukan besaran RSI, rumus yang digunakan adalah pembagian antara peningkatan harga rata-rata dengan kerugian rata-rata. Nantinya hasil tersebut akan diplot dalam pengukuran berskala 0 hingga 100.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan indikator RSI antara lain:
- Dapat menentukan besaran volatilitas harga
- Dapat melihat kondisi pasar apakah overbought atau oversold
Sedangkan kelemahan atau kekurangan indikator RSI adalah:
- Ada potensi kurang valid ketika pasar sedang dalam keadaan tidak flat
- Dapat mengecoh trader ketika pasar sedang naik turun atau fluktuatif
Bagaimana Cara Membacanya?
Seperti yang telah dijelaskan diatas, indikator forex ini menempatkan skala mulai dari 0 hingga 100. Ketika garis berada di skala 70 ke atas, artinya pasar dalam kondisi overbought. Sebaliknya, ketika garis berada di bawah skala 30, maka menunjukkan bahwa pasar dalam keadaan oversold.
Selain itu, untuk melihat kenaikan atau penurunan tren, maka perlu dilihat garis RSI yang ada. Jika garis berada di atas skala 50, maka terjadi kenaikan tren. Dan ketika garis berada di bawah skala 50, artinya telah terjadi penurunan tren. Namun untuk menghindari adanya sinyal yang palsu atau keliru, maka tunggu hingga garis menembus dibawah 50 untuk menunjukkan bahwa tren pasar benar-benar sedang turun.
8. OBV (On Balance Volume) -Analisis Teknikal
OBV (On Balance Volume) merupakan indikator forex yang membantu mengkonfirmasi harga forex yang menghubungkan harga dengan volume pasar. Indikator ini berdasar pada total volume yang bersifat kumulatif.
Indikator OBV tampil dalam bentuk garis yang berdasar pada rumus tertentu. Rumus ini terhitung secara otomatis dari aplikasi komputer guna mengukur tekanan jual serta tekanan beli pada pasar. Jika garis OBV meningkat, artinya volume transaksi lebih besar dari hari sebelumnya. Dan jika garis OBV menurun, artinya volume transaksi lebih kecil dari hari sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari indikator OBV adalah mampu menentukan tekanan jual dan tekanan beli pada pasar sehingga membantu trader dalam menentukan posisi. Namun indikator ini sedikit sulit untuk dipahami para pemula, oleh karena itu para trader pemula diharapkan dapat memahami betul indikator ini sebelum benar-benar mencobanya. Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, indikator OBV juga harus dikombinasikan dengan indikator lainnya.
Bagaimana Cara Membacanya?
Pergerakan indikator OBV hampir mirip dengan pergerakan forex. Ketika harga forex mengalami kenaikan, maka indikator OBV akan naik. Sebaliknya, saat forex mengalami koreksi atau penurunan, indikator OBV juga ikut turun. Trader dapat mulai take profit ketika OBV mulai menurun.
Jika OBV bergerak naik dan garisnya terlihat volatil, maka telah terjadi tekanan beli. Dan sebaliknya, tekanan jual terjadi ketika OBV mulai turun atau garis OBV mulai mendatar. Trader dapat segera menentukan langkah setelah membaca indikator ini.
Kesimpulan
8 jenis Indikator Analisis Teknikal diatas perlu dipelajari oleh para trader pemula sebelum mulai menentukan strategi di pasar. Tidak ada indikator yang paling baik atau akurat, karena semua tergantung dari kebutuhan, kondisi, dan jangka waktu trading. Anda bisa mengkombinasikan beberapa indikator diatas untuk menghasilkan profit yang diinginkan. Selamat mencoba!