Panduan Trading Rising Wedge Pattern, Wajib Tahu!
Rising Wedge Pattern adalah anggota pattern yang sering dijumpai para trader dalam gerak perdagangan, khususnya forex. Dari banyak nya jenis analisa tekhnikal untuk menganalisa sebuah market, Rising Wedge Pattern dapat dikatakan sebagai salah satu teknik yang disinyalir cukup akurat dalam mengidentifikasi pergerakan harga. Simak berikut dibawah ini ringkasan secara jelasnya:
Table of Contents
Apa itu Rising Wedge Pattern?
Wedge berfungsi sebagai tanda jeda dalam pergerakan trend harga yang sedang terjadi. Ketika Anda menemukan formasi tersebut pada chart/pasar, maka ada kemungkinan para pedagang sedang menentukan pilihan, mengenai arah market akan kemana selanjut nya.
Rising Wedge Pattern adalah sebuah pola grafik bearish yang ditemukan ketika harga dalam keadaan trend turun, membentuk garis trend line miring (condong keatas), akibat dari terjadi nya konsolidasi antara support dan resistance. Dalam hal ini, posisi support mengalami garis kemiringan lebih drastis daripada area resistance, mengapa? Karena harga titik terendah membentuk lower high yang lebih cepat, mendahului titik tertinggi yang lebih tinggi (pembentukan titik resistance).
Adanya pergerakan konsolidasi yang terjadi pada harga, membuat trader harus wait and see (mengamati/menunggu sejenak) untuk melihat kemana harga terbentuk selanjutnya. Rising Wedge Pattern juga bisa dikategorikan sebagai pola pembalikan ataupun lanjutan, sama halnya dengan falling wedge pattern yang telah penulis rangkum pada artikel sebelumnya.
BACA JUGA: Strategi Trading dengan Falling Wedge, 70% Trader belum mengetahuinya
Jenis – jenis Rising Wedge Pattern serta pembentukannya pada chart
Berdasarkan proses dalam pengembangan teori nya, Rising Wedge Pattern terbagi dalam dua kategori, yakni;
1. Rising Wedge Pattern-Reversal
Jika Anda menemukan bentuk wedge pada market dari arah trend bullish, maka tidak salah lagi, itulah yang dinamakan dengan Rising Wedge Pattern reversal. Karena, bentuk pola tersebut mengisyaratkan akan kemungkinan terjadinya sebuah pembalikan arah harga, yakni dari trend bullish menjadi trend bearish. Lihat contoh gambar pada chart dibawah ini:
Gambar diatas menjelaskan, Rising Wedge Pattern terbentuk pada akhir trend naik, dimana harga membentuk higher high, lalu turun beberapa saat, kemudian kembali naik membuat area resistance yang lambat, tapi selanjutnya hal tersebut tidak terjadi pada area support, dimana harga terendah pada titik support terbentuk lebih cepat. Ini menandakan para buyer mendorong harga untuk naik lebih cepat. Akan tetapi, pola-pola kecil yang sudah terbentuk, lebih didominasi oleh para seller untuk menembus garis trendline lower yang telah dibuat, setelah harga breakout beberapa saat, akhirnya market memutuskan pembalikan arah harga (trend bearish).
2. Rising Wedge Pattern-Continuation
Rising Wedge Pattern continuation berbanding terbalik dari Rising Wedge Pattern reversal. Dimana, wedge ini terbentuk di akhir trend bearish. Kemudian harga mengalami konsolidasi antara support dan resistance, membentuk beberapa pola pendek, lalu garis atas dan bawah trendline mengarah miring ke atas, membentuk kerucut dikarenakan volume harga yang terbentuk semakin mengecil. Setelah harga breakout pada beberapa kandil, akhir nya harga terlihat menembus garis trendline lower dengan sempurna, sehingga dorongan kuat seller masih mendominasi untuk melanjutkan trend turun. Lihat secara detail pada gambar dalam chart sibawah ini;
Karakteristik Rising Wedge Pattern
Agar lebih mudah menemukan Rising Wedge Pattern ini pada chart, sebaik nya Anda perhatikan beberapa karakter dari polanya yang penulis rangkum sebagai berikut:
- Rising Wedge Pattern yang terbentuk setelah trend naik, biasanya harga dominan ke arah reversal (trend turun).
- Rising Wedge Pattern yang terbentuk selama trend turun, biasanya menghasilkan lanjutan trend harga (continuation).
- Karakter yang paling umum bisa dibaca oleh para trader adalah bentuk dari volume perdagangan pada pasar yang semakin “melemah”, memperlihatkan daya tarik para pelaku pasar mulai rendah.
- Harga breakout memiliki ukuran posisi yang sama pada saat terbentuk nya pola konsolidasi.
- Memliki 3-5 titik support dan resistance.
- Titik support-resistance jika digabungkan oleh dua garis trendline membentuk kerucut miring ke atas.
- Terjadi pada time frame M15, M30, H1 dan H4. Sangat jarang terjadi pada time frame Daily atau Weekly dan Monthly.
BACA JUGA: Inilah Cara Mudah Raih Profit Dari Bullish Harami dan Bearish Harami
Strategi/cara/tips trading menggunakan Rising Wedge
Ada banyak cara menggunakan analisis tekhnikal seperti Rising Wedge Pattern dalam bertrading, tapi sebelum entry, sebaiknya Anda memperhatikan terlebih dahulu beberapa prosedur di bawah ini:
- Sebelum entry, perhatikan dari trend mana pola wedge itu terbentuk, apakah dari trend bullish ataukah trend bearish.
- Coba lihat gelombang/swing yang terjadi pada pola, samakan dengan oscilator/indikator yang Anda pakai, apakah membentuk swing yang serupa atau tidak.
- Sebaiknya tidak terburu-buru untuk eksekusi, wait and see setelah trend berakhir, lalu perhatikan dulu ukuran harga ketika breakout, hal tersebut yang akan menentukan apakah harga menembus atas atau malah sebaliknya (ke bawah)
- Entry setelah harga breakout terukur.
- Gunakan konfirmator tambahan, seperti beberapa indikator yang Anda kuasai.
- Coba indetifikasi pola Rising Wedge Pattern dari beberapa time frame, H1, H4, D1, dst…, karena sebelum kepada kesimpulan eksekusi, memerlukan perbandingan tiap pola yang terbentuk di tiap time frame, apakah memiliki pola wedge yang sama atau tidak.
- Selalu pergunakan lot sebijak mungkin ketika memasang harga perdagangan, sesuaikan dengan kekuatan dan ketahanan modal (balance).
- Biasakan sebelum entry, menganalisa market terlebih dahulu, mulai dari analisa tekhnikal sampai kepada analisa secara fundamental nya. Dalam beberapa kasus, implementasi berupa data/berita dari tekhnikal dan fundamental juga berpengaruh terhadap situasi market yang sedang atau pun akan terjadi.
Melalui beberapa hal/aturan tersebut diatas, jika Anda menerapkan nya dengan baik dan benar maka banyak kemungkinan mendapat profit yang sesuai target. Akan tetapi, jika ternyata hasil analisa yang digunakan salah prediksi, coba buatlah beberapa strategi lain, sebagai langkah antisipasi diluar situasi market.
Keunggulan dan kelemahan Rising Wedge
Keunggulan:
- Mudah ditemukan pada chart forex pada time frame kecil seperti M15, M30, H1 dan H4.
- Dapat membantu dalam menganalisa situasi arah pergerakan pasar.
- Mudah diterapkan bersamaan dengan indikator pendukung.
- Mudah mengidentifikasi trend pada harga.
- Terbentuk nya pola wedge dapat memudahkan trader tahu lebih jelas mana area support dan resiatance nya.
- Lebih terukur menentukan area stop loss maupun take profit nya. Dikarenakan pola tersebut bisa dijadikan batasan resiko Anda dengan jelas.
Kelemahan:
- Masih membingungkan dalam melihat bentuk pola Rising Wedge Pattern bagi trader pemula.
- Bisa menyebabkan kesalahan berulang, ketika trader tidak memahami bentuk pola secara menyeluruh.
- Masih membutuhkan konfirmator tambahan, yang berfungsi untuk mempertegas/memperjelas pola yang terbentuk.
- Masih sulit menentukan batas kerugian, dikarenakan wedge yang terbentuk membuat beberapa pola high-low yang pendek.
- Sulit diterapkan sistem trading longterm (jangka panjang) karena pola wedge ini sangat jarang terjadi pada time frame besar seperti Daily, Weekly, bahkan Monthly.
Kesimpulan
Rising Wedge Pattern sebagai materi pembelajaran forex diatas, merupakan pola yang dinanti oleh sebagian trader, karena selain bentuk pergerakan nya mudah dipahami, juga dapat mengontrol kerugian karena polanya sangat jelas untuk menentukan stop loss ataupun take profitnya.
Jika Anda sebagai trader pemula, alangkah lebih baiknya mengetahui dan memahami terlebih dahulu matari dasar dari perdagangan valuta asing baik secara teknikal ataupun fundamental. Dengan menguasai rule tersebut ketika bertrading, hal itu akan membantu Anda untuk disiplin dalam praktek perdagangan. Semoga bermanfaat.