Vesting Crypto Adalah– Kenali Definisi dan Fungsi Vesting Crypto
Vesting crypto adalah istilah yang sebenarnya tidak asing lagi di telinga para maniak cryptocurrency. Namun, tidak semua orang memahami dengan baik definisi vesting crypto dan fungsinya dalam dunia investasi crypto. Lalu apa itu vesting crypto dan apa saja fungsinya? Berikut ulasan lengkap mengenai vesting crypto:
Table of Contents
Apa Itu Vesting Crypto?
Vesting crypto adalah proses memegang, mengunci, dan melepaskan token dalam periode waktu tertentu. Dalam dunia cryptocurrency, vesting crypto juga dikenal dengan istilah token lock up. Jika dilihat dari sisi etimologi, vesting merupakan istilah hukum yang bermakna pemberian hak pembayaran, aset, atau manfaat di masa mendatang.
Konsep vesting kripto sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama dan sudah banyak diterapkan pada pasar konvensional, dimana perusahaan menjadi pelaku utama. Biasanya, perusahaan menerapkan konsep vesting dengan cara memasukan sebagian kepemilikan bisnis melalui pemberian opsi saham, ekuitas, atau berbagai kontribusi khusus pemberi kerja agar mendorong karyawan untuk memberikan kinerja terbaiknya.
Sementara itu, dalam ruang lingkup cryptocurrency, vesting diterapkan dengan cara menyimpan token dalam dompet terpisah untuk jangka waktu tertentu. Selama periode pra penjualan dari Initial coin Offering (IC), prosentase token proyek biasanya disimpan dalam dompet terpisah untuk waktu tertentu. Sebagian dari pasokan token proyek yang tunduk pada periode vesting crypto akan disisihkan selama periode tertentu sebelum didistribusikan. Kunci durasi disebut cliff’.
Terdapat dua kelompok pemangku kepentingan yang akan menjadi penerima distribusi setelah periode vesting crypto Pertama adalah investor tahap awal yang membeli token proyek selama putaran pendanaan awal atau swasta. Kedua, anggota tim proyek dan mitranya sebagai insentif atas kesetiaan dan kontribusi mereka terhadap proyek. Pemangku kepentingan ini tunduk pada jadwal vesting crypto.
Cara Kerja Vesting Crypto
Startup crypto yang dikelola dengan baik biasanya menyisihkan sekitar 20% hingga 25% dari pasokan tokennya untuk tim manajemennya. Token yang disisihkan ini akan dirilis dalam interval yang ditentukan selama jadwal vesting. Token yang dirilis selama periode vesting disebut ‘token vested’.
Interval ini dapat disebarkan secara merata untuk mengurangi tekanan jual selama jadwal vesting. Namun, investor tahap awal mungkin enggan berinvestasi di startup kripto jika jadwal vesting terlalu panjang.
Penting bagi investor untuk menyadari risiko penurunan harga saat token vested dirilis. Investor awal akan membeli token pribadi untuk sebagian kecil dari harga saat ini dan kemungkinan akan menjual token tersebut sebagai bagian dari manajemen risiko.
Oleh karena itu, setiap pelaku pasar perlu memahami perbedaan antara ‘pasokan total’ dan ‘pasokan yang beredar. Investor harus menghindari jadwal unlocking token yang besar karena tekanan jual yang berat akan mengurangi aksi harga yang positif. Jadwal vesting crypto yang baik penting agar proyek tumbuh dan menarik investor dan kontributor baru. Ini harus diseimbangkan dengan minat investor awal dan kontributor yang percaya pada proyek dan mendukungnya sejak awal.
BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Cryptotab Browser, Apakah Aman Digunakan
Fungsi Vesting Crypto untuk Investor
Bagi investor, vesting crypto memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Menjaga investor dari fluktuasi pasar | Jika token dikunci untuk periode yang telah ditentukan,investor dan pihak pengembang tidak bisa menjual aset mereka segera setelah token terdaftar di bursa terpusat atau terdesentralisasi. Oleh karena itu, risiko lonjakan atau penurunan pasar yang besar bisa diminimalisir. Token akan mengalami periode kelangkaan dan memiliki nilai yang relatif stabil. Untuk investor awal, hal ini membuat mereka memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan keuntungan dari produk yang mereka investasikan, dengan menunggu peningkatan nilai token. |
Menjaga kestabilan token | Dengan mencegah aksi jual besar-besaran aset crypto, jadwal vesting bisa meningkatkan stabilitas harga token. Ini membantu proyek baru meningkatkan popularitas token mereka dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk mereka. |
Menghindari munculnya Pump and Pumper | Pump and Pumper adalah istilah yang menggambarkan adanya “orang dalam” yang melakukan pembelian secara besar-besaran dengan harga murah lalu menjualnya kembali dengan harga tinggi. Hal tersebut akan membuat harga token menjadi tidak stabil. Jika investor tersebut memutuskan untuk menjual token mereka sekaligus, akan ada fluktuasi besar di pasar karena pasokan token yang meningkat. |
Fungsi Vesting Crypto untuk Tim Pengembang
Bagi tim pengembang atau pendiri proyek, vesting crypto akan memberikan sejumlah fungsi berikut:
Memberi Waktu Untuk Mengembangkan Proyek | Meningkatkan Visibilitas | Menjaga Nilai Aset |
Karena pra-penjualan token biasanya dijalankan sebelum proyek diluncurkan sepenuhnya, vesting crypto akan memberi tim waktu dan dana yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pengembangan produk mereka. | Dengan adanya vesting crypto,tim pengembang juga dapat menggunakan waktu ini untuk mendapatkan visibilitas dan menarik banyak orang yang tertarik dengan produk yang mereka buat. Selama waktu ini, investor dapat menilai seberapa inovatif proyek itu, memeriksa kemajuannya, dan memutuskan apakah mereka ingin terus berinvestasi, mempertahankan token mereka, atau menukarnya. | Adanya pump and pumper tak hanya merugikan investor saja. Tim pengembang juga bisa merasakan dampak buruknya karena hal tersebut bisa menurunkan harga crypto dan keseluruhan proyek. Dengan adanya vesting crypto, tim pengembang bisa meningkatkan nilai intrinsik token melalui pengembangan dan inovasi baru. |
Jenis-Jenis Vesting Crypto
Jenis vesting crypto sendiri ada beberapa macam. Setiap proyek dapat memutuskan cara memberikan tokennya, sesuai dengan tujuannya. Jenis jadwal vesting crypto yang utama, di antaranya:
Linear Vesting | Ini adalah cara paling sederhana untuk memasang jadwal vesting crypto. Token didistribusikan di bagian yang sama selama waktu tertentu. Misalnya, sebuah proyek mungkin merilis 25% dari token yang terkunci setiap 4 bulan, dengan total 16 bulan. |
Vesting Bertingkat | Proyek dapat memilih frekuensi distribusi khusus, setelah token mereka dirilis secara bertahap selama beberapa bulan atau tahun tertentu. Dalam hal ini, sebuah proyek dapat merilis 10% tokennya dalam 6 bulan pertama, 25% di tahun kedua, 40% di tahun ketiga, dan 25% di tahun keempat. |
Cliff Vesting | Jenis vesting ini menyiratkan adanya tebing, yang merupakan periode ketika tidak ada token yang diberikan, sehingga menunda dimulainya jadwal vesting. Jika kita mengambil tebing 6 bulan sebagai contoh, token baru akan mulai didistribusikan setelah 6 bulan. Setelah periode tebing berakhir, mereka akan mengikuti jadwal linier atau bertingkat. |
Cara Pemberian Vesting Crypto
Ada dua cara utama untuk memberikan token vested, berikut di antaranya:
Pemberian Manual | Vesting Otomatis |
Proyek mencatat jadwal pemberiannya. Ketika saatnya tiba, mereka mengirimkan token ke semua entitas yang berhak menerima beberapa selama rilis itu. | Cara ini dilakukan melalui platform pihak ketiga yang menangani jadwal vesting, menangani penguncian token dan proses pelepasan. |
Kelebihan dan Kekurangan Melakukan Vesting Crypto
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda dapatkan ketika berpartisipasi dalam periode vesting crypto, berikut kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan | Kekurangan |
Terlindung Dari Fluktuasi: Dengan mengikuti vesting crypto, Anda bisa terhindar dari fluktuasi besar. Sebab, investor awal harus menunggu periode tertentu sebelum menjual aset mereka. Dengan adanya vesting crypto, investor tidak perlu lagi khawatir akan adanya fluktuasi yang mempengaruhi nilai token. Jadi, harga token akan relatif stabil. | Membutuhkan Integrasi Dompet Crypto: Vesting crypto membutuhkan lebih banyak integrasi dompet crypto sehingga meningkatkan kemungkinan adanya kesalahan dalam mengetik jumlah pencetakan. Untuk proyek GameFi, pemilik harus menetapkan ambang batas untuk dapat dicetak, jika tidak, pemilik dapat membuat token dalam jumlah tak terbatas dan mendapatkan keuntungan darinya. |
Mengevaluasi Pengajuan Proyek: Vesting crypto memberikan waktu untuk pengembangan dan peluncuran produk, terutama jika belum ada prototipe. Selama periode ini, investor dapat mengevaluasi kemajuan proyek dan memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan token mereka atau menukarnya dengan mata uang lain, seperti Ether atau Bitcoin. | Rawan Risiko Peretasan: Selama vesting crypto, token dikunci di dalam kontrak pintar. Oleh karena itu, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan diretas bahkan jika smart contract diaudit oleh perusahaan keamanan. |
Menghindari Rug Pull: Dalam proses jual beli token, ada banyak kasus di mana pihak pengembang atau pendiri menjual token mereka secara massal dan keluar dari proyek setelah ICO (Rug Pull). Hal ini, membuat investor mengalami kerugian besar. Dengan adanya vesting crypto, pihak pengembang atau pendiri tidak bisa melakukan penjualan token secara massal, Alhasil, mereka tidak punya pilihan selain bekerja keras dan memastikan bahwa proyek tetap berhasil. | Kurang Efisien: Vesting crypto tidak efisien bagi komunitas untuk melacak waktu vesting (yaitu, mereka harus memeriksa beberapa alamat transaksi). Proses ini juga mengharuskan komunitas untuk membuka buku besar agar bisa mentransfer token. |
Review Broker Mitrade
Ingin investasi crypto dengan mudah dan aman? Anda bisa memilih broker Mitrade. Mitrade menyediakan lebih dari 10 jenis crypto. Selain crypto, Anda juga bisa berinvestasi saham, indeks, komoditas, dan forex. Keamanan Mitrade tak perlu Anda ragukan lagi karena broker ini sudah mendapatkan legalitas dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA). Uang Anda juga disimpan dalam bank segregated sehingga tidak akan hilang.
Trading di Mitrade bisa Anda lakukan hanya dengan bermodal US$ 50. Proses deposit bisa dilakukan dalam berbagai cara, yakni transfer e-wallet, virtual account, atau antar rekening. Pendaftaran akun juga mudah dan bisa dilakukan dari mana saja hanya dalam hitungan menit. Pendaftaran cukup dilakukan hanya dengan menggunakan akun Google, Apple ID, Facebook, atau nomor telepon.
Platform trading Mitrade juga sangat ramah pengguna sehingga trader pemula pun bisa menggunakannya. Selain tersedia ratusan indikator untuk analisis teknikal, Anda juga bisa menggunakan leverage hingga 1000 x. Jadi, Anda bisa trading dengan modal minimal. Hanya di Mitrade trading aman, mudah, dan menyenangkan.
Kesimpulan
Vesting crypto adalah proses memegang, mengunci, dan melepaskan token dalam periode waktu tertentu. Dalam dunia cryptocurrency, vesting crypto juga dikenal dengan istilah token lock up. Dalam ruang lingkup cryptocurrency, vesting diterapkan dengan cara menyimpan token dalam dompet terpisah untuk jangka waktu tertentu. Selama periode pra penjualan dari Initial coin Offering (IC), prosentase token proyek biasanya disimpan dalam dompet terpisah untuk waktu tertentu. Sebagian dari pasokan token proyek yang tunduk pada periode vesting crypto akan disisihkan selama periode tertentu sebelum didistribusikan. Kunci durasi disebut cliff’. Terdapat dua kelompok pemangku kepentingan yang akan menjadi penerima distribusi setelah periode vesting crypto Pertama adalah investor tahap awal yang membeli token proyek selama putaran pendanaan awal atau swasta. Kedua, anggota tim proyek dan mitranya sebagai insentif atas kesetiaan dan kontribusi mereka terhadap proyek. Pemangku kepentingan ini tunduk pada jadwal vesting crypto.
Disclaimer: Artikel mengenai vesting crypto ini ditulis sebagai bahan edukasi bukan untuk panduan dalam melakukan investasi atau trading.